Saturday, August 13, 2011

Selalulah Berdoa


Terus berdoa, sekalipun zahirnya seperti tidak dimakbulkan

SOALAN: Berdoa kepada Allah untuk memohon sesuatu adalah digalakkan, dan yang paling makbul doanya adalah yang paling hampir kepada Allah. Kita telah banyak berdoa, termasuk orang-orang yang soleh di kalangan kita, tetapi semacam tidak dimakbulkan, mengapa berlaku demikian, pernahkah doa Rasulullah s.a.w., tidak dimakbulkan Allah SWT.

JAWAPAN:Doa adalah senjata bagi orang mukmin. Mereka yang enggan berdoa kepada Allah, adalah orang yang bongkak.

Al-Quran memaparkan banyak ayat, antaranya firman Allah (mafhumnya): “Berdoalah kepada-Ku, Aku (Allah) akan memperkenankan doa permohonan kamu…” (Surah al-Ghafir, ayat 60)

Firman Allah (mafhumnya): “Apabila hamba-Ku bertanyamu tentang Aku hai Muhammad, maka jawablah Aku (Allah) amat hampir dengan mereka, Aku memenuhi doa yang memohon kepada-Ku. Maka mereka hendaklah memenuhi perintah-Ku dan mereka beriman kepada-Ku agar mereka sentiasa mendapat petunjuk. (Surah al-Baqarah, ayat 186)

Dalam as-Sunnah, terdapat banyak hadis-hadis fi’li (perbuatan) dan hadis-hadis qauli (percakapan) yang jelas baginda Rasulullah s.a.w., berdoa ke hadrat Allah SWT.

Berdoa sememangnya dituntut, itu tugas kita sebagai hamba Allah. Sama ada terima atau tidak, ianya adalah urusan Allah SWT.

Terserahlah kepada Allah dan memohonlah apa sahaja dengan penuh yakin bahawa Allah akan mengkabulkan doa kita. Nescaya Allah akan memenuhinya sama ada cepat atau lambat.

Nabi Allah Ibrahim a.s. sebagai contoh, telah berdoa ke hadrat Allah agar hati-hati manusia tertarik untuk mengunjungi Makkah beramai-ramai, pada waktu Makkah masih menjadi sebuah lembah yang gersang.

Baginda berharap umat manusia datang beramai-ramai menunaikan haji dan membuat umrah, dan dipohonkan rezeki mereka melimpah ruah.

Doa itu dilafazkan ribuan tahun dahulu ketika baginda mendatangi Makkah bersama anak dan isterinya.

Alhamdulillah, Allah SWT memakbulkan doa baginda selepas zaman Nabi Muhammad s.a.w., malah sehingga hari ini semakin jelas doa Nabi Ibrahim a.s., seolah-olah baru dimakbulkan.

Cuba bayangkan, doa Nabi Ibrahim yang disebut sebagai ‘khalilullah’ - kekasih Allah - sahabat setia Allah, berdoa ke hadrat Allah, ribuan tahun kemudiannya baru jelas dimakbulkan.

Apabila kita sering berdoa, jangan sesekali membuat kesimpulan bahawa doa kita tidak akan dimakbulkan.

Mungkin Allah telah makbulkan doa itu, mungkin dalam bentuk diberikan yang lebih baik daripada apa yang kita pinta.

Kadang-kadang doa kita dimakbulkan cepat, kadang-kadang lambat. Ertinya, apa yang dipohon, tidak semestinya diberi atau ditolak.

Ia adalah suatu ujian kepada kesabaran seseorang hamba. Sama ada Allah berikan sesuatu yang lebih baik, atau Allah berikan ganjaran sewajarnya pada hari akhirat kelak dalam bentuk pahala yang banyak.

Antara sebab-sebab nyata Allah tidak makbulkan doa, seperti yang difirmankan Allah dalam ayat 186, Surah al-Baqarah tadi, iaitu orang-orang yang keimanannya kepada Allah itu, masih berada pada tahap yang boleh dipersoalkan dan kemaksiatan yang dilakukan.

Ada hadis Nabi s.a.w. yang menyebut tentang doa yang tidak dimakbulkan, antaranya (mafhum): “Makan minumlah kamu dengan yang halal, nescaya doamu akan dimakbulkan. ”

Pada suatu ketika ada seorang yang keadaannya begitu terdesak, mengangkat tangan setinggi-tinggi yang boleh, dan berdoa ke hadrat Allah SWT, memohon kepada Allah, tatkala Nabi s.a.w. melihatnya, lalu baginda bermadah kepada para sahabat, mafhumnya: “Lihat orang itu, makan minumnya haram, pakai memakainya haram, bagaimana mungkin Allah menerima doanya.”

Sememangnya semakin hampir seseorang hamba kepada Allah, semakin suci bersih jiwa dan amalannya, maka semakin mudah Allah memakbulkan doanya.

Seperti yang disebut dalam sebuah hadis qudsi, mafhumnya: “Apabila hambu-Ku mendampingi daku, dengan amalan-amalan yang banyak, khususnya amalan-amalan sunat, maka Aku menyukainya, maka apabila Aku menyukainya, akan-Ku tunaikan doanya (hajat).”

Walau hampir dan akrabnya seseorang insan kepada Allah SWT, tidaklah menjadi syarat utama untuk Allah memakbulkan doanya.

Ini kerana, hanya Allah sahaja yang mengetahui kemaslahatan hamba-hamba- Nya. Allah amat mengetahui apa yang hendak diberi dan apa yang tidak perlu diberikan.

Harus kita sedari bahawa dalam kehidupan kita, selain daripada Allah memberi apa yang kita minta, banyak juga kebaikan, rezeki dan sebagainya Allah berikan kepada kita walaupun tidak kita diminta.

Amat sedikit yang tidak diberi, itu pun ada kemaslahatannya.

Mengenai soalan saudara, pernahkah doa Rasulullah sendiri ditolak Allah, jawapannya, ya. Memang doa Nabi s.a.w. pernah ditolak. Kadangkala doa baginda pun ditolak.

Ketika Nabi Muhammad s.a.w., pada zaman awal kebangkitan baginda sebagai Rasul, menghadapi banyak tekanan daripada kaum Quraisy dan anggota keluarganya tidak mahu memeluk Islam.

Malah baginda pernah disakiti sehingga berdoa ke hadrat Allah (mafhumnya): “Ya Allah! Berilah petunjuk kepada kaumku, mereka ini tidak mengetahui.”

Doa Nabi ini tidak ditunaikan sepenuhnya. Bukan orang lain, kalangan anggota keluarga, bapa saudaranya, seperti Abu Lahab meskipun didakwah bertubi-tubi, namun mereka lebih bertegas mempertahankan kekufuran mereka.

Malah sampai kepada peringkat menantu Nabi s.a.w sendiri, ada yang tidak beriman, atau lambat beriman.

Apa yang nyata, kaum kerabat Nabi, yang didoa dan diusahakan untuk mereka beriman, akhirnya mati dalam keadaan kufur.

Dalam Kitab Sahih Muslim, hadis 2889 disebut (mafhumnya): “Suatu hari Rasulullah s.a.w. singgah di masjid Bani Muawiyah, ditunaikan solat sunat dua rakaat bersama sahabat, selepasnya baginda berdoa panjang dengan doa yang panjang. Selepas berdoa baginda berpaling ke arah sahabat dan bersabda, “Saya berdoa kepada Allah, tiga perkara, Allah tunaikan dua sahaja dan menolak yang satu lagi.
Saya memohon agar umat Muhammad tidak dibinasakan dengan kelaparan, Allah tunaikan. Saya memohon agar jangan mereka dibinasakan dengan banjir yang menenggelamkan mereka, Allah tunaikan. Namun apabila saya berdoa agar jangan mereka bergaduh dan berperang sesama sendiri, Allah tidak tunaikan.”

Bagaimanapun kebanyakan doa-doa Nabi s.a.w. dimakbulkan Allah SWT. Doa yang tidak dimakbulkan itu memang ada kemaslahatannya.

Oleh itu berdoalah ke hadrat Allah SWT, kerana ia adalah ibadah. Ibadah dilakukan bukan semata-mata untuk keperluan keduniaan.

Jika kita ikhlas beribadah, insya-Allah Allah akan memberikan ganjaran yang sebaiknya di hari kemudian.

Solat, puasa, zakat, haji, berjihad dan ibadah-ibadah, kita lakukan kerana berhajatkan keredhaan Allah atau pahala yang dijanjikan kepada kita pada hari akhirat.
Wallahualam.

60 PINTU PAHALA DAN PELEBUR DOSA


Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi dan utusan yang paling mulia.
Risalah ini ditujukan kepada setiap muslim yang beribadah kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan- Nya dengan sesuatu apapun. Tujuan utama yang sangat urgen bagi setiap muslim adalah ia keluar meninggalkan dunia fana ini dengan ampunan Allah dari segala dosa sehingga Allah tidak menghisabnya pada hari Kiamat, dan memasukkannya ke dalam surga kenikmatan, hidup kekal didalamnya, tidak keluar selama-lamanya.
Di dalam risalah yang sederhana ini kami sampaikan beberapa amalan yang dapat melebur dosa dan membawa pahala yang besar, yang kesemuanya bersumber dari hadist-hadist yang shahih. Kita bermohon kepada Allah yang Maha Hidup, yang tiada Tuhan yang haq selain Dia, untuk menerima segala amalan kita. Sesungguhnya Ia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
1. TAUBAT
"Barangsiapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari barat, niscaya Allah akan mengampuninya" HR. Muslim, No. 2703.
"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menerima tobat seorang hamba selama ruh belum sampai ketenggorokan" .
2. KELUAR UNTUK MENUNTUT ILMU
"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga" HR. Muslim, No. 2699.

3. SENANTIASA MENGINGAT ALLAH
"Inginkah kalian aku tunjukkan kepada amalan-amalan yang terbaik, tersuci disisi Allah, tertinggi dalam tingkatan derajat, lebih utama daripada mendermakan emas dan perak, dan lebih baik daripada menghadapi musuh lalu kalian tebas batang lehernya, dan merekapun menebas batang leher kalian. Mereka berkata: "Tentu", lalu beliau bersabda: (( Zikir kepada Allah Ta`ala ))" HR. At Turmidzi, No. 3347.
4. BERBUAT YANG MA`RUF DAN MENUNJUKKAN JALAN KEBAIKAN
"Setiap yang ma`ruf adalah shadaqah, dan orang yang menunjukkan jalan kepada kebaikan (akan mendapat pahala) seperti pelakunya" HR. Bukhari, Juz. X/ No. 374 dan Muslim, No. 1005.
5. BERDA`WAH KEPADA ALLAH
"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun" HR. Muslim, No. 2674.
6. MENGAJAK YANG MA`RUF DAN MENCEGAH YANG MUNGKAR.
"Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan lisannya, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman" HR. Muslim, No. 804.
7. MEMBACA AL QUR`AN
"Bacalah Al Qur`an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafa`at kepada pembacanya" HR. Muslim, No. 49.
8. MEMPELAJARI AL QUR`AN DAN MENGAJARKANNYA
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya" HR. Bukhari, Juz. IX/No. 66.
9. MENYEBARKAN SALAM
"Kalian tidak akan masuk surga sehingga beriman, dan tidaklah kalian beriman (sempurna) sehingga berkasih sayang. Maukah aku tunjukan suatu amalan yang jika kalian lakukan akan menumbuhkan kasih sayang di antara kalian? (yaitu) sebarkanlah salam" HR. Muslim, No.54.
10. MENCINTAI KARENA ALLAH
"Sesungguhnya Allah Ta`ala berfirman pada hari kiamat: ((Di manakah orang-orang yang mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini Aku akan menaunginya dalam naungan-Ku, pada hari yang tiada naungan selain naungan-Ku)) " HR. Muslim, No. 2566.
11. MEMBESUK ORANG SAKIT
"Tiada seorang muslim pun membesuk orang muslim yang sedang sakit pada pagi hari kecuali ada 70.000 malaikat bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan apabila ia menjenguk pada sore harinya mereka akan shalawat kepadanya hingga pagi hari, dan akan diberikan kepadanya sebuah taman di surga" HR. Tirmidzi, No. 969.
12. MEMBANTU MELUNASI HUTANG
"Barangsiapa meringankan beban orang yang dalam kesulitan maka Allah akan meringankan bebannya di dunia dan di akhirat" HR. Muslim, No.2699.
13. MENUTUP AIB ORANG LAIN
"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat" HR. Muslim, No. 2590.
14. MENYAMBUNG TALI SILATURAHMI
"Silaturahmi itu tergantung di `Arsy (Singgasana Allah) seraya berkata: "Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya"
HR. Bukhari, Juz. X/No. 423 dan HR. Muslim, No. 2555.
15. BERAKHLAK YANG BAIK
"Rasulullah SAW ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga, maka beliau menjawab: "Bertakwa kepada Allah dan berbudi pekerti yang baik" HR. Tirmidzi, No. 2003.
16. JUJUR
"Hendaklah kalian berlaku jujur karena kejujuran itu menunjukan kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukan jalan menuju surga"
HR. Bukhari Juz. X/No. 423 dan HR. Muslim., No. 2607.
17. MENAHAN MARAH
"Barangsiapa menahan marah padahal ia mampu menampakkannya maka kelak pada hari kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk dan menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai" HR. Tirmidzi, No. 2022.
18. MEMBACA DO`A PENUTUP MAJLIS
"Barangsiapa yang duduk dalam suatu majlis dan banyak terjadi di dalamnya kegaduhan lalu sebelum berdiri dari duduknya ia membaca do`a:
(Maha Suci Engkau Ya Allah dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa Tidak ada Ilah (Tuhan) yang berhak disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun dan bertobat kepada-Mu) melainkan ia akan diampuni dari dosa-dosanya selama ia berada di majlis tersebut" HR. Tirmidzi, Juz III/No. 153.
19. SABAR
"Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim baik berupa malapetaka, kegundahan, rasa letih, kesedihan, rasa sakit, kesusahan sampai-sampai duri yang menusuknya kecuali Allah akan melebur dengannya kesalahan-kesalahan nya" HR. Bukhari, Juz. X/No. 91.
20. BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA
"Sangat celaka, sangat celaka, sangat celaka...! Kemudian ditanyakan: Siapa ya Rasulullah?, beliau bersabda: ((Barangsiapa yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satunya di masa lanjut usia kemudian ia tidak bisa masuk surga))" HR. Muslim, No. 2551.
21. BERUSAHA MEMBANTU PARA JANDA DAN MISKIN
"Orang yang berusaha membantu para janda dan fakir miskin sama halnya dengan orang yang berjihad di jalan Allah" dan saya (perawi-pent) mengira beliau berkata: ((Dan seperti orang melakukan qiyamullail yang tidak pernah jenuh, dan seperti orang berpuasa yang tidak pernah berbuka" HR. Bukhari, Juz. X/No. 366.

22. MENANGGUNG BEBAN HIDUP ANAK YATIM
"Saya dan penanggung beban hidup anak yatim itu di surga seperti begini," seraya beliau menunjukan kedua jarinya: jari telunjuk dan jari tengah.
HR. Bukhari, Juz. X/No. 365.

23. WUDHU`

"Barangsiapa yang berwudhu`, kemudian ia memperbagus wudhu`nya maka keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya, hingga keluar dari ujung kukunya"
HR. Muslim, No. 245.

24. BERSYAHADAT SETELAH BERWUDHU`

((Barangsiapa berwudhu` lalu memperbagus wudhu`nya kemudian ia mengucapkan:
أشْهَدُ أنْ لاَّ إلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ ورَسُوْلُُُهُ،
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
(Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang haq selain Allah tiada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad hamba dan utusan-Nya,Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci," maka dibukakan baginya pintu-pintu surga dan ia dapat memasukinya dari pintu mana saja yang ia kehendaki"
HR. Muslim, No. 234.

25. MENGUCAPKAN DO`A SETELAH AZAN

"Barangsiapa mengucapkan do`a ketika ia mendengar seruan azan:
اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ والصَّلاَةِ القَائِمَةِ, آتِ مُحَمَّداً الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَّحْمُوْداً الَّذِيْ وَعَدتَّهُ
((Ya Allah pemilik panggilan yang sempurna dan shalat yang ditegakkan, berilah Muhammad wasilah (derajat paling tinggi di surga) dan kelebihan, dan bangkitkanlah ia dalam kedudukan terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya)) maka ia berhak mendapatkan syafa`atku pada hari kiamat"
HR. Bukhari, Juz. II/No. 77.

26. MEMBANGUN MASJID

"Barangsiapa membangun masjid karena mengharapkan keridhaan Allah maka dibangunkan baginya yang serupa di syurga" HR. Bukhari, No. 450.

27. BERSIWAK

"Seandainya saya tidak mempersulit umatku niscaya saya perintahkan mereka untuk bersiwak pada setiap shalat" HR. Bukhari II/No. 331 dan HR. Muslim, No. 252.

28. PERGI KE MASJID

"Barangsiapa berangkat ke masjid pada waktu pagi atau sore, niscaya Allah mempersiapkan baginya tempat persinggahan di surga setiap kali ia berangkat pada waktu pagi atau sore" HR. Bukhari, Juz. II/No. 124 dan HR. Muslim, No. 669.

29. SOLAT LIMA WAKTU
"Tiada seorang muslim kedatangan waktu shalat fardhu kemudian ia memperbagus wudhu`nya, kekhusyu`annya dan ruku`nya kecuali hal itu menjadi pelebur dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya selama ia tidak dilanggar suatu dosa besar. Dan yang demikian itu berlaku sepanjang masa" HR. Muslim, No. 228.

30. SOLAT SUBUH DAN ASAR
"Barangsiapa shalat pada dua waktu pagi dan sore (subuh dan ashar) maka ia masuk surga" HR. Bukhari, Juz. II/No. 43.

31. SOLAT JUMAAT
"Barangsiapa berwudhu` lalu memperindahnya, kemudian ia menghadiri shalat Jum`at, mendengar dan menyimak (khutbah) maka diampuni dosanya yang terjadi antara Jum`at pada hari itu dengan Jum`at yang lain dan ditambah lagi tiga hari" HR. Muslim, 857.

32. SAAT DIKABULKANNYA PERMOHONAN PADA HARI JUMAAT
"Pada hari ini terdapat suatu saat bilamana seorang hamba muslim bertepatan dengannya sedangkan ia berdiri shalat seraya bermohon kepada Allah sesuatu, tiada lain ia akan dikabulkan permohonannya"
HR. Bukhari, Juz. II/No. 344 dan HR. Muslim, No. 852.

33. MENGIRINGI SOLAT FARDHU DENGAN SOLAT SUNNAT RAWATIB
"Tiada seorang hamba muslim shalat karena Allah setiap hari 12 rakaat sebagai shalat sunnat selain shalat fardhu, kecuali Allah membangunkan baginya rumah di surga" HR. Muslim, No. 728.

34. SOLAT 2 (DUA) RAKAAT SETELAH MELAKUKAN DOSA
"Tiada seorang hamba yang melakukan dosa, lalu ia berwudhu` dengan sempurna kemudian berdiri melakukan shalat 2 rakaat, lalu memohon ampunan Allah, melainkan Allah mengampuninya" HR. Abu Daud, No.1521.

35. SOLAT MALAM

"Shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu adalah shalat malam"
HR. Muslim, No. 1163.

36. SOLAT DHUHA

"Setiap persendian dari salah seorang di antara kalian pada setiap paginya memiliki kewajiban sedekah, sedangkan setiap tasbih itu sedekah, setiap tahmid itu sedekah, setiap tahlil itu sedekah, setiap takbir itu sedekah, memerintahkan kepada yang makruf itu sedekah dan mencegah dari yang mungkar itu sedekah, tetapi semuanya itu dapat terpenuhi dengan melakukan shalat 2 rakaat dhuha" HR. Muslim, No. 720.

37. SELAWAT KEPADA NABI SAW

"Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah membalas shalawatnya itu sebanyak 10 kali" HR. Muslim, No. 384.

38. PUASA

"Tiada seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah melainkan Allah menjauhkannya karena puasa itu dari neraka selama 70 tahun" HR. Bukhari, Juz. VI/No. 35.

39. PUASA 3 (TIGA) HARI PADA SETIAP BULAN

"Puasa 3 (tiga) hari pada setiap bulan merupakan puasa sepanjang masa"
HR. Bukhari, Juz. IV/No. 192 dan HR. Muslim, No. 1159.

40. PUASA 6 (ENAM) HARI PADA BULAN SYAWAL

"Barangsiapa melakukan puasa Ramadhan, lalu ia mengiringinya dengan puasa 6 hari pada bulan Syawal maka hal itu seperti puasa sepanjang masa"
HR. Muslim, 1164.

41. PUASA `ARAFAT

"Puasa pada hari `Arafat (9 Dzulhijjah) dapat melebur (dosa-dosa) tahun yang lalu dan yang akan datang" HR. Muslim, No. 1162.

42. PUASA `ASYURA

"Dan dengan puasa hari `Asyura (10 Muharram) saya berharap kepada Allah dapat melebur dosa-dosa setahun sebelumnya" HR. Muslim,No. 1162.

43. MEMBERI HIDANGAN BERBUKA BAGI ORANG YANG BERPUASA

"Barangsiapa yang memberi hidangan berbuka bagi orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti pahala orang berpuasa itu, dengan tidak mengurangi pahalanya sedikitpun" HR. Tirmidzi, No. 807.

44. SOLAT DI MALAM LAILATUL QADR

"Barangsiapa mendirikan shalat di (malam) Lailatul Qadr karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu"
HR. Bukhari Juz. IV/No. 221 dan HR. Muslim, No. 1165.

45. SEDEKAH

"Sedekah itu menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api"
HR. Tirmidzi, No. 2616.

46. HAJI DAN UMRAH

"Dari umrah ke umrah berikutnya merupakan kaffarah (penebus dosa) yang terjadi di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga" HR. Muslim, No. 1349.

47. BERAMAL SOLIH PADA 10 HARI BULAN DZULHIJJAH

"Tiada hari-hari, beramal shalih pada saat itu lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini, yaitu 10 hari pada bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: "Dan tidak (pula) jihad di jalan Allah? Beliau bersabda: "Tidak (pula) jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian ia tidak kembali lagi dengan membawa sesuatu apapun"
HR. Bukhari, Juz. II/No. 381.

48. JIHAD DI JALAN ALLAH

"Bersiap siaga satu hari di jalan Allah adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya, dan tempat pecut salah seorang kalian di surga adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya" HR. Bukhari, Juz. VI/No. 11.

49. INFAQ DI JALAN ALLAH
"Barangsiapa membantu persiapan orang yang berperang maka ia (termasuk) ikut berperang, dan barangsiapa membantu mengurusi keluarga orang yang berperang, maka iapun (juga) termasuk ikut berperang" HR. Bukhari, Juz.VI/No. 37 dan HR. Muslim, No. 1895.

50. MENYEMBAHYANGKAN MAYAT DAN MENGIRINGI JENAZAH
"Barangsiapa ikut menyaksikan jenazah sampai dishalatkan maka ia memperoleh pahala satu qirat, dan barangsiapa yang menyaksikannya sampai dikubur maka baginya pahala dua qirat. Lalu dikatakan: "Apakah dua qirat itu?", beliau menjawab: ((Seperti dua gunung besar))" HR. Bukhari, Juz. III/No. 158.

51. MENJAGA LIDAH DAN KEMALUAN
"Siapa yang menjamin bagiku "sesuatu" antara dua dagunya dan dua selangkangannya, maka aku jamin baginya surga"
HR. Bukhari, Juz. II/No. 264 dan HR. Muslim, No. 265.

52. KEUTAMAAN MENGUCAPKAN LAA ILAHA ILLALLAH DAN SUBHANALLAH WA BI HAMDIH
"Barangsiapa mengucapkan:
((لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ)) sehari seratus kali, maka baginya seperti memerdekakan 10 budak, dan dicatat baginya 100 kebaikan,dan dihapus darinya 100 kesalahan, serta doanya ini menjadi perisai baginya dari syaithan pada hari itu sampai sore. Dan tak seorangpun yang mampu menyamai hal itu, kecuali seseorang yang melakukannya lebih banyak darinya". Dan beliau bersabda: "Barangsiapa mengucapkan: (( سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ )) satu hari 100 kali, maka dihapuskan dosa-dosanya sekalipun seperti buih di lautan"
HR. Bukhari, Juz. II/No. 168 dan HR. Muslim, No. 2691.

53. MENYINGKIRKAN GANGGUAN DARI JALAN
"Saya telah melihat seseorang bergelimang di dalam kenikmatan surga dikarenakan ia memotong pohon dari tengah-tengah jalan yang mengganggu orang-orang" HR. Muslim.


54. MENDIDIK ANAK PEREMPUAN

"Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan, di mana ia melindungi, menyayangi, dan menanggung beban kehidupannya maka ia pasti akan mendapatkan surga" HR. Ahmad dengan sanad yang baik.

55. BERBUAT BAIK KEPADA HAIWAN

"Ada seseorang melihat seekor anjing yang menjilat-jilat debu karena kehausan maka orang itu mengambil sepatunya dan memenuhinya dengan air kemudian meminumkannya pada anjing tersebut, maka Allah berterimakasih kepadanya dan memasukkannya ke dalam surga" HR. Bukhari.

57. MENINGGALKAN PERDEBATAN

"Aku adalah pemimpin rumah di tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan padahal ia dapat memenangkannya" HR. Abu Daud.

58. MENGUNJUNGI SAUDARA-SAUDARA SEIMAN

((Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang para penghuni surga? Mereka berkata: "Tentu wahai Rasulullah", maka beliau bersabda: "Nabi itu di surga, orang yang jujur di surga, dan orang yang mengunjungi saudaranya yang sangat jauh dan dia tidak mengunjunginya kecuali karena Allah maka ia di surga")) Hadits hasan, riwayat At-Thabrani.

59. KETAATAN SEORANG ISTERI TERHADAP SUAMINYA

"Apabila seorang perempuan menjaga shalatnya yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menjaga kemaluannya serta menaati suaminya maka ia akan masuk surga melalui pintu mana saja yang ia kehendaki" HR. Ibnu Hibban, hadits shahih.

60. TIDAK MEMINTA-MINTA KEPADA ORANG LAIN

"Barangsiapa yang menjamin dirinya kepadaku untuk tidak meminta-minta apapun kepada manusia maka aku akan jamin ia masuk surga"
Hadits shahih, riwayat Ahlus Sunan.

Judul Asli: 60 باباً من أبواب الأجر وكفارات الخطايا - دار الوطن
Diterjemahkan oleh: Abdurrauf Amak Lc.

Adab di masjid



Makmurkan masjid tanggungjawab orang beriman

Assalamualaikum warahmatullah,

Kecoh perbincangan ‘meja empat segi’ pada suatu pagi (beberapa bulan lepas) semasa bersarapan pagi, gara-gara kenyataan seorang anggota Majlis Fatwa Perlis, Datuk Ahmad Jusoh yang membuat kenyataan, menjadikan masjid sebagai lokasi akad nikah adalah menyimpang dari amalan Rasulullah.

Menurut laporan, beliau berkata Rasulullah pernah mengingatkan umat Islam supaya tidak melakukan akad nikah dalam masjid kerana ia meniru penganut Kristian yang menikah dalam gereja dan Yahudi di rumah ibadat mereka. Walaupun pernah berlaku peristiwa akad nikah dalam masjid pada zaman Rasulullah namun ia berpunca dari kehadiran seorang wanita ke dalam masjid yang mahu dirinya dikahwini. Kesanggupan seorang lelaki yang turut berada dalam masjid untuk mengahwini wanita itu menyebabkan Rasulullah melakukan akad nikah dalam masjid. Ini adalah satu-satunya kes akad nikah dalam masjid yang dilakukan baginda, kata pendakwah itu hari ini ketika diminta mengulas keghairahan umat Islam ketika ini menjadikan masjid sebagai tempat akad nikah kerana menganggap ia lebih berkat. Ahmad berkata adalah lebih baik akad nikah dilakukan di rumah pengantin. Berita ini dipetik di Bernama.

Walau bagaimanapun, Menteri di Jabatan Perdana Menteri Datuk Seri Jamil Khir Baharom berkata, menjadikan masjid sebagai lokasi akad nikah adalah tidak salah kerana perkara itu sah dilakukan di mana-mana sahaja. Mufti Kerajaan Kelantan Datuk Mohamad Shukri Mohamad berkata Islam mengharuskan akad nikah dilakukan di masjid. Beliau berkata tiada halangan mana-mana pasangan Islam untuk melangsungkan perkahwinan di masjid, malah lebih digalakkan lagi kerana ia boleh memberi manfaat dalam bidang pengurusan.

Laman-Seri tidak berniat untuk mengulas kisah bernikah di masjid, kerana telah disebut ianya harus kerana ada maslahat umum seperti memudah urusan Imam. Namun dari satu sudut yang negatif tidak berapa cantiknya, kita dapat lihat satu realiti, ramai pasangan pengantin dan juga rombongan yang mengiring tidak menutup aurat dengan sempurna terutama kaum wanita, ini termasuklah pengantin wanita itu sendiri. Kebanyakan ahli rombongan juga ada yang memakai pakaian yang ketat lagi jarang, bersolek secara berlebihan (tabarruj) dan sebagainya. [Rujuk : Adab berpakaian menurut Islam]

Mungkin ramai yang tidak menyedari, terdapat adab ketika berada di masjid dan adab ini wajar kita praktikkan jika kita bercadang untuk ke masjid. Setiap Muslim perlulah memelihara adab yang disyariatkan berkaitan masjid. Apakah adab yang perlu diketahui oleh orang Islam dan bukan Islam mengenai masjid? Antara adab-adab masjid ialah :

1. Semasa berangkat ke masjid
  • Pakai pakaian yang sopan dan bersesuaian tatkala memasuki masjid. Sunat memakai bau-bauan yang diharuskan. Bagi wanita tidak dibenarkan berlebih-lebihan dalam mengenakan wangi-wangian.
  • Sebelum ke masjid hendaklah membaca doa ke masjid seperti diajar Nabi SAW, antaranya: Allahummaj’al fi qalbi nuran, wafi bashari nuran, wafi sam’i nuran, wa’an yamini nuran, wa’an syimali nuran, wa’an amami nuran, wa’an khalfi nuran, wafi ‘ashabi nuran wafi lahmi nuran, wafi sya’ri nuran wafi basyari nuran (yang bermaksud: Wahai Tuhanku, jadikanlah cahaya pada hatiku, cahaya pada penglihatanku, cahaya pada pendengaranku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya di sebelah mukaku, cahaya di sebelah belakangku, cahaya pada uratku, cahaya pada dagingku, cahaya pada darahku, cahaya pada rambutku, dan cahaya pada kulitku.)
2. Ketika berada di kawasan masjid
  • Membuka kasut dan masuk dengan mendahulukan kaki kanan. Masuk ke dalam masjid hendaklah mendahulukan kaki kanan dan keluar dengan mendahulukan kaki kiri.
  • Ketika masuk masjid, Rasululah mengajar kita membaca doa, “Ya Allah, bukakanlah untukku pintu Rahmat-Mu.”
  • Memberi salam kepada sesiapa yang berada didalam masjid, sekira tiada orang dalam masjid tersebut maka ucapkanlah: “Selamat ke atas kami dan atas hamba Allah yang soleh.”
  • Sebelum duduk, tunaikan solat dua rakaat solat tahiyyatul masjid apabila masuk masjid.
  • Jangan sembahyang di tempat yang boleh mengganggu orang ramai daripada memasuki masjid seperti di muka pintu.
  • Duduk dalam masjid dengan menghadap kiblat. Jangan bermundar-mandir dalam masjid, ingatlah anda sedang berada di rumah Allah, maka duduklah dengan penuh perasaan tawaduk serta banyakkan berzikir dan bertasbih.
  • Berniat iktikaf selama duduk di dalamnya.
  • Memelihara kebersihan masjid dan tidak mengotorinya.
  • Jangan berbual dalam masjid mengenai hal keduniaan.
  • Jangan meninggikan suara dalam masjid sama ada berzikir atau membaca al-Quran. Tidak melakukan perkara tidak disukai syarak seperti bernyanyi, bertanyakan barang-barang yang hilang dan seumpamanya.
3. Ketika hendak meninggalkan masjid
  • Mohon ampun dan bimbingan Allah agar selamat selama di luar.
  • Berniat untuk datang kembali.
  • Mendahulukan kaki kiri sambil berdoa: “Aku berlindung dengan nama Allah Yang Maha Agung dengan Zat Yang Maha Mulia dan kekuasaanNya yang qadim dari syaitan yang terkutuk.”
  • Memberi salam kepada orang yang masih tinggal di masjid.
  • Jangan mengambil atau membawa pulang barang kepunyaan masjid untuk kegunaan sendiri kerana segala peralatan masjid diwakaf dan ia untuk kegunaan awam.

Demikianlah adab-adab di masjid yang perlu kita praktikkan. Kita lihat beberapa masjid yang besar, namun jemaahnya sangat menyedihkan. Allah SWT berfirman dalam surah at-Taubah ayat 19 yang bermaksud: “Dan (hanya perbuatan) memakmurkan Masjid al-Haram itu sama seperti orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat serta berjihad pada jalan Allah? Mereka (yang bersifat demikian) tidak sama di sisi Allah dan Allah tidak memberikan hidayah petunjuk kepada kaum yang zalim.”

Ayat itu jelas menunjukkan bahawa usaha memakmurkan masjid mempunyai kedudukan di sisi Allah. Allah SWT dengan tegas menyatakan bahawa tugas memakmurkan masjid Allah hanya dilaksanakan oleh orang yang beriman. Maka orang yang tidak memakmurkan masjid bererti bukanlah orang yang benar-benar beriman.

Satu hadis yang menjelaskan mengenai keutamaan membangun masjid iaitu diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim daripada Usman, beliau berkata: “Rasulullah SAW bersabda (yang bermaksud): Sesiapa yang membangun sebuah masjid untuk mencari keredaan Allah SWT, nescaya Allah SWT membangun untuknya sebuah rumah dalam syurga.”

Bagi persoalan bagaimana cara untuk kita memakmurkan masjid? Antara cara yang dapat disenaraikan termasuk:
  • Mendirikan masjid di tempat dirasakan perlu untuk memudahkan umat Islam mendirikan jamaah. Hukum melaksanakan perkara ini adalah fardu kifayah.
  • Membantu dan menyokong masjid yang sudah didirikan.
  • Memuliakan masjid dengan tetap melakukan ibadat di dalamnya, menyebut Allah di dalamnya, sentiasa tetap didirikan solat berjemaah, mengadakan program ilmu seperti tazkirah, kuliah ilmu dan seumpamanya.
  • Menjaga adab dalam masjid seperti yang sudah diterangkan di atas.
Bagi mereka yang dilantik menguruskan masjid, hendaklah melakukan perkara yang memberi kebaikan kepada masjid seperti memperbaiki masjid, memastikan azan sentiasa dikumandangkan setiap kali masuk waktu solat, memastikan solat berjemaah sentiasa didirikan, ‘mewangikan’ masjid dan memasang lampu sekadar perlu lebih-lebih lagi setiap kali hari raya, menambah pendapatan wakaf masjid dengan berlaku jujur dan ikhlas dalam menjaga harta itu.

Pada masa sama, hendaklah menjaga kebersihan dan keselamatan perkakas masjid, manakala pegawai masjid, imam, muazzin, tukang bersih dan seumpamanya hendaklah menjalankan tugas yang telah ditetapkan untuk mereka.

Wallahua’lam.

Dioleh-semula dari : Ustaz Zahazan Mohamed di

Wanita-wanita Perindu Syurga



"Setiap insan tentunya mendambakan kenikmatan yang paling tinggi dan abadi. Kenikmatan itu adalah Syurga. Dalam Al Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan kenikmatan-kenikmatan Syurga.

"(Apakah) perumpamaan (penghuni) Syurga yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr (arak) yang lazat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?" (Muhammad : 15)

Nikmatnya Syurga!

Di samping mendapatkan kenikmatan-kenikmatan tersebut, orang-orang yang beriman kepada Allah SWT kelak akan mendapatkan pendamping (isteri) dari bidadari-bidadari Syurga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur'an yang mulia, di antaranya :

"Dan (di dalam Syurga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik." (Al Waqiah : 22-23)

"Dan di dalam Syurga-Syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Syurga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin." (Ar Rahman : 56)

"Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan." (Ar Rahman : 58)

"Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya." (Al Waqiah : 35-37)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam menggambarkan keutamaan-keutamaan wanita penduduk Syurga dalam sabda beliau :

" ... seandainya salah seorang wanita penduduk Syurga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Syurga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya." (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu)

Dalam hadith lain Rasulullah SAW bersabda :

Sesungguhnya isteri-isteri penduduk Syurga akan memanggil suami-suami mereka dengan suara yang merdu yang tidak pernah didengarkan oleh seorangpun. Di antara yang didendangkan oleh mereka : "Kami adalah wanita-wanita pilihan yang terbaik. Isteri-isteri kaum yang termulia. Mereka memandang dengan mata yang menyejukkan." Dan mereka juga mendendangkan : "Kami adalah wanita-wanita yang kekal, tidak akan mati. Kami adalah wanita-wanita yang aman, tidak akan takut. Kami adalah wanita-wanita yang tinggal, tidak akan pergi." (Shahih Al Jami' nombor 1557)

Ciri-ciri Wanita Syurga

Isteri-isteri kaum Mukminin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Syurga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di dunia.

Di antara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah :

01.Bertakwa

02.Beriman kepada Allah, Malaikat-Nya, Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir yang baik dan buruk

03.Bersaksi bahawa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu

04.Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah dan dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.

05.Ikhlas beribadah kerana Allah, tawakkal, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap azab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.

06.Gemar membaca Al Qur'an dan berusaha memahaminya, berzikir mengingat Allah ketika sendirian atau tidak dan berdoa kepada Allah semata

07.Menghidupkan amar ma'ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.

08.Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap haiwan ternak yang dia miliki

09.Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang menzaliminya.

10.Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia

11.Adil dalam segala perkara terhadap seluruh makhluk

12.Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah)

13.Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.

14.Berbakti kepada kedua orang tua

15Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh

Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Syurga yang kami sadur dari kitab Majmu' Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Syurga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

" ... dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Syurga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar." (An Nisa' : 13)

Riak syirik paling halus musnahkan amal ibadat




Assalamualaikum warahmatullah,

Amalan bersedekah adalah jalan bagi mukmin mendekatkan diri serta meningkatkan keimanan kepada Allah. Amalan sedekah membawa kepada keredaan Allah dan menghapuskan dosa.

Firman Allah SWT bermaksud: “Dan apa juga harta yang kamu belanjakan (pada jalan Allah) maka (faedahnya dan pahalanya) adalah untuk diri kamu sendiri dan kamu pula tidaklah mendermakan sesuatu melainkan kerana menuntut keredaan Allah dan apa juga yang kamu dermakan daripada harta yang halal, akan disempurnakan (balasan pahalanya) kepada kamu, dan (balasan baik) kamu (itu pula) tidak dikurangkan.” (Surah al-Baqarah: 271)

Perlu ditekankan, amalan sedekah yang dilakukan jangan sampai menimbulkan riak kerana perbuatan menunjuk-nunjuk sedekah melambangkan hati yang tidak ikhlas kepada Allah. Ingatlah Allah Maha Mengetahui gerak hati kita.

Islam menegah umatnya berpeluk tubuh dan menjadi penonton terhadap penderitaan orang lain. Menjadi kewajipan orang kaya, pemimpin masyarakat dan negara atau sesiapa saja yang berkemampuan untuk membantu sesama mukmin yang dalam kesusahan.

Jangan sekali-kali mempertikaikan sedekah atau bantuan yang diberikan orang lain kerana sikap membandingkan sedekah yang banyak dengan sedikit adalah bertentangan sama sekali dengan kehendak agama. Perbuatan sebegini secara tidak langsung akan menghapuskan pahala sedekah, malah membawa kepada kemurkaan Allah. Sepatutnya, kita bangga melihat ada saudara kita yang mampu bersedekah dan menjadikan sikap murah hati itu sebagai motivasi untuk kita mengikuti jejak mereka.

Riak adalah pemusnah amal ibadah dan Rasulullah menyamakan riak sebagai syirik paling halus seperti sabda Baginda yang bermaksud: “Yang amat aku takuti ke atas kamu ialah syirik yang paling kecil. Kemudian Baginda ditanya mengenainya dan Baginda mengatakan, itulah riak.” (Hadis riwayat Imam Ahmad)

Oleh itu, usahlah kita berkembang dada penuh bangga kerana paling banyak bersedekah dan membuat kebaikan.

Rasulullah SAW ada berwasiat yang antara lain katanya: “Benarlah khabar gembira kepada umat ini dengan kemuliaan, ketinggian, kemenangan dan darjat di bumi. Maka sesiapa melakukan pekerjaan akhirat demi dunia, dia tidak akan mendapat apa-apa di akhirat.” (Hadis riwayat Imam Ahmad)

Buatlah amal kebaikan dan bersama berlumba melakukannya serta menjaga keikhlasan hati supaya perasaan riak tidak dapat menyelinap masuk ke dalam hati.

Renung-renungkan....

Rujukan : Wan Mohd Ruzlan Wan Omar di BHarian 29/11/2010

Hati-hati berkata ‘jangan’ kepada anak




“Ana, jangan panjat tangga, nanti jatuh!”

Pekikan sebegini selalu kedengaran di rumah atau di mana saja. Asal sahaja ada perkara baru yang hendak dilakukan oleh anak, kita cepat menggunakan perkataan keramat ‘jangan’, ‘sibuk je’, ‘jangan banyak tanya’ ataupun yang seangkatan dengannya.

Itulah ibu bapa prihatin namanya, ingin menjaga anak supaya tidak sakit, atau terjadi apa-apa perkara yang tidak diingini kepadanya. Tetapi dalam tidak sedar, sikap kita yang teralu proaktif boleh mengganggu perkembangan sosial seseorang anak dan membuatkannya hilang kepercayaan kepada diri sendiri. Bagaimana ia berlaku?

Anak kecil yang baru menjengah dunia, tidak tahu apa-apa dan mula belajar daripada model pertama yang dilihatnya di rumah, iaitu kita, ibu dan bapanya. Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud, “Setiap bayi yang dilahirkan berada di dalam keadaan fitrah, ibu bapalah yang mencorakkannya untuk menjadi Majusi, Nasrani ataupun Yahudi.”

Fitrah yang dimaksudkan oleh baginda Rasulullah ialah agama Islam yang berkeadaan firtah. Firtah bermaksud suci bersih iaitu positif dan berada pada tahap kuasa yang maksimum, buktinya firman Allah SWT yang bermaksud,“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baik kejadian.” (QS at-Tiin 95:4)

Jadi sebagai hamba Allah yang suci, bersih dan berada pada kuasa yang paling maksimum, tidak ada keraguan dalam kamus hidupnya dan keyakinan seratus peratus hanya pada Allah SWT.

Itulah asalnya diri manusia. Inilah anak kita yang masih sangat dekat dengan fitrah manusia. Ðia berani dan tiada keraguan serta sentiasa positif. Sifat-sifat ini jika dipandu dengan baik oleh ibu bapa, sangat membantu untuk tumbesarannya. Apabila usia anak tiga hingga enam tahun, anak kita sedang mula belajar melakukan semuanya sendiri, daripada mengayuh basikal, melukis, mewarna, menulis, makan dan sebagainya, semuanya hendak dibuat sendiri. Pada ketika itu, sokongan daripada ibu bapa akan menerbitkan rasa seronok dalam diri anak dan memberi keyakinan kepadanya untuk terus mencuba perkara baru.

Rasa tidak dihargai

Sebaliknya, jika anak sentiasa menerima kritikan dan dimarahi setiap kali dia melakukan kesalahan, dia akan merasa tidak dihargai, rasa bersalah dan kurang keyakinan diri. Keadaan ini akan mengganggu kehidupan sosialnya. Ibu bapa yang terlampau mengawal pergerakan anak-anak mereka dan banyak melarang daripada memberi galakan serta menagih sepenuh ketaatan daripada anak, tanpa sebarang persoalan (autohitarian parents) akan membentuk peribadi anak yang selalu moody, pendiam, menghadapi masalah untuk berkomunikasi, pemalu, introvert dan sukar mempercayai. Keadaan ini menyukarkannya untuk berinteraksi dengan orang lain.

Ibu bapa yang baik akan sentiasa memberi galakan kepada anaknya untuk melakukan perkara baru. Ðalam masa yang sama, masih meletakkan garis panduan dan tidak terlalu mengawal tindakan anaknya. Mereka mendengar pendapat anak dan menerangkan pendapat tersebut baik atau tidak untuk diri anak. Ðan yang paling penting, mereka berjaya memperlihatkan dengan jelas bahawa akhirnya keputusan akan dibuat oleh mereka selepas mengambil kira pendapat anak (authoritative parents).

Akhirnya, perkataan yang digunakan akan menggambarkan perasaan yang diluahkan. Jadi, walaupun masih kecil, anak-anak kita sangat faham dengan bahasa dan perkataan yang digunakan oleh ibu bapa mereka. Anak yang sentiasa diberi sokongan dan kasih sayang, di samping diberi teguran yang membina akan tumbuh sebagai individu yang baik. Cara menegur anak yang efektif ialah dengan mengambil kira karakter anak tersebut.

Jika dia merupakan seorang yang periang dan sentiasa ceria, teguran yang perlu diberikan ialah dengan cara pujukan, kerana anak-anak ini sangat memahami dan gemar dipujuk dan dibelai.

Manakala jika anak yang agresif dan sangat aktif, teguran yang boleh dilakukan ialah dengan sentuhan. Sentuh dan belai anak ini dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah kata-kata yang tepat dan jelas supaya mereka faham teguran yang hendak dilakukan.

Anak yang pemalu perlukan cabaran dan untuk anak yang pasif, teguran yang mujarab ialah dengan mengajak mereka berbincang dan rasionalkan meraka dengan fakta.

Insya Allah, semoga sedikit tips ini membantu kita untuk sama-sama membesarkan anak dengan berjaya dan menjadi ibu bapa yang cemerlang di dunia dan di akhirat.

Sumber : Nurul Asiah Fasehah Muhammad, Pensyarah Universiti Sains Islam Malaysia

Kecelakaan Berzina






image.png

“Dan orang-orang yang tidak menyeru ALLAH beserta Tuhan yang lain, dan tidak membunuh akan suatu diri, kecuali dengan haknya (hukumbunuh) dan tidak pula berzina. Barang siapa berbuat semacam itu, bertemulah dia dengan dosa” (al-Furqan;68)

“Hai sekelian orang, jauhilah oleh mu akan zina, kerana zina menimbulkan 6 kecelakaan. Ada pun yang 3 di dunia, dan 3 pula di akhirat, iaitu menjatuhkan harga peribadi, menyebabkan miskin dan mengurangi umur, dan 3 di akhirat ialah kebencian Tuhan, keburukan perhitungan dan azab siksa neraka.
(Hadith riwayat Huzaifah.)

Sejak dari syariat Nabi Musa adalah zina dilarang keras, dan jika Nabi Isa Almasih sendiri pun memandang berat perkara zina, sehingga beliau berpesan pada murid-muridnya kalau matamu telah terlanjur berzina yaitu pandanganmu kepada perempuan kerana syahwatmu, lebih baik di korek mata itu.
“ Janganlah didekati zina, kerana dia sangat keji dan jalan yang amat jahat (al-Isra’;32)

“ Orang laki-laki penzina, yang di nikahinya ialah perempuan penzina pula atau perempuan musyrik. Perempuan penzina jodohnya ialah laki-laki penzina pula atau laki-laki musyrik, dan diharamkan yang demikian itu atas orang yang beriman”
(Surah an-Nur;ayat 3)

Lelaki yang beriman hanya mencari jodoh orang perempuan beriman, begitu juga orang perempuan, agar sama-sama menuntut hidup baru yang diredhai ALLAH, kerana kehidupan berumah tangga bukanlah didasarkan kepada apa yang disebut di zaman sekarang “ dasar cinta” melainkan kepada dasar yang telah tinggi dan mulia yaitu amanah ALLAH.

Sabda Rasulullah yang bermaksud;
“Berwasiat-wasiatlah kamu terhadap perempuan dengan sebaik-baiknya kerana kamu mengambilnya jadi isteri ialah sebagai amanah dari ALLAH dan barulah halal kehormatannya bagi kamu, setelah dihalalkan dengan kalimah ALLAH”
(Hadith Bukhari&Muslim)

Berzina adalah segala persetubuhan diluar nikah, iaitu tidak dapat disahkan dengan nikah. Tidaklah di perhitungkan sukakah kedua belah pehak atau tidaksuka, walau pun pehak yang seorang memaksa atau memperkosa atas pehak lain. Perzinaan menurut yang ditentukan oleh islam itu ialah persetubuhan yang terjadi di luar nikah, walau pun suka sama suka. Mengapa islam sekeras itu menghukum orang yang berzina? Atau bersalah, ini adalah kerana untuk memelihara dan menjaga kehormatan dan harga diri. memelihara dan menjaga kehormatan dan harga diri.

Untuk memelihara kehormatan, hendaklah hubungan lelaki dan perempuan dengan nikah. Dilarang berzina, dizaman pemerintah Khalifah Ali bin Abu Thalib pernah dilakukan hukuman bakar atas orang yang bersetubuh sejenis (liwat) yaitu laki-laki menyetubuhi laki-laki atau perempuan sesama perempuan.Dan pernah juga dijatuhkan hukuman bunuh atas orang yang tertangkap menyetubuhi binatang.

Kecelakaan zina
Hadith :
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:” Sesungguhnya tujuh petala langit dan bumi sama mengutuk orang yang selalu berzina dan bau kemaluan pelacur di dalam neraka dapat mengganggu ahli neraka kerana sangat busuknya. ”
Riwayat al-Bazzar

Huraian
i) Di antara sifat orang-orang mukmin yang sebenar adalah menjaga kemaluannya dari perbuatan zina kerana zina adalah termasuk dalam kategori dosa-dosa besar (al-kaba'ir) di samping menyekutukan Allah, meminum minuman keras, berjudi, mencuri dan membunuh.

ii) "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Al-Israa': 32) Larangan zina yang digunakan di dalam al-Quran ini iaitu ''Janganlah kamu mendekati zina, bukan ''Janganlah melakukan zina'' mempunyai makna yang sangat mendalam iaitu bukan hanya perzinaan sahaja dilarang, tetapi segala-gala yang menjadi pintu ke arah itu adalah dilarang sama sekali seperti memandang aurat wanita, mendengar perkara yang boleh menaikkan nafsu seperti kelunakan suara (rayuan atau pujukan), bergaul bebas antara lelaki dan wanita, berdua-duaan dengan orang yang bukan muhrim dan sebagainya.

iii) Etika berpakaian juga harus dititikberatkan di mana pakaian seorang muslimah itu wajib memenuhi fungsi dasarnya iaitu menghindarkan seseorang dari dorongan berahi kerana jika aurat tidak ditutup dengan sempurna ia akan mengundang berlakunya kejadian rogol atau perbuatan zina yang boleh merosakkan maruah individu yang terlibat.

iv) Hari ini seakan menjadi “trend”, kebanyakan pakaian yang dipakai oleh golongan muda (ada juga yang telah berumur) terlalu pendek, ketat dan nipis fenomena seperti ini patut dicegah demi kesejahteraan seluruh masyarakat.

v) Segala-saluran yang dikira boleh membawa manusia kepada perzinaan seperti rumah-rumah pelacuran, disko-disko, rumah-rumah urut dan sebagainya hendaklah dicegah ditutup keseluruhannya. Jika tidak akan berlakulah perkara-perkara yang tidak diingini.

Powered By Blogger

forum kita....

Followers