Monday, November 23, 2009

Muhasabah Diri



Muhasabah adalah perilaku bagi mengitung dan memperelokkan diri yang terbentuk di dalam jiwa seseorang manusia itu menurut kaca mata agama. Ia juga boleh dimaksudkan sebagai mendidik diri agar sentiasa mencela segala kejahatan yang pernah dilakukan yang boleh menjadi pengalang untuk mandapat keredhaan dari Allah Taala.

Sabda Rasulullah S.A.W. bermaksud:

Orang yang pintar ialah orang yang menghitung dirinya serta beramal untuk hari selepas kematian sementara orang yang lemah ialah orang yang menikut hawa nafsunya serta beragan-angan terhadap Allah dengan angan-angan (yang banyak). (Riwayat al-Tarmizi).

Sesiapa yang bermuhasabah dirinya maka dia tidak akan meninggalkan ruang dan masa untuk dirinya melakukan perkara-perkara yang batil. Menyibukkan diri dengan ketaatan akan menghapuskan masa untuk membuat kejahatan. Dia akan mencela jiwanya di atas setiap kesalahan dan kekurangan yang yang dia lakukannya terhadap Allah Taala kerana takutnya diri ini kepada kekuasaanNya. Jika inilah keadaannya maka mana mungkin boleh didapati jalan dan ruang untuk membuat kesalahan dan kebatilan?

Berkata as-Sayyid Ahmad ar-Rifaie:

Daripada takut akan timbulnya muhasabah. Daripada muhasabah timbulnya muraqabah. Daripada muraqabah hati akan sentiasa sibuk bersama Allah Taala. (Kitab: al-Burhan al-Muayyad).

Secara tegasnya muhasabah pasti akan menghasilkan perasaan bertanggungjawab terhadap Allah Taala dan rasulNya serta makhluk-makhlukNya. Melalui muhasabah juga manusia merasa diri mereka tidak diciptakan oleh Allah Taala dengan sia-sia. Setiap manusia pasti akan kembali semula kepada Allah Taala apabila telah sampai waktunya.

Firman Allah Taala bermaksud:

Setiap yang berjiwa (yang bernyawa) akan merasai mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sahajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga ia telah beruntung. Kehidupan dunai itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (Surah ali-Imran: Ayat 185).

Di dalam kesibukkan kita mengejar kekayaan dunia ini maka janganlah lupa juga untuk kita menyibukkan diri dengan mengingati Allah Taala. Perkara seperti inilah yang selalu dituntut oleh agama Islam.

Firman Allah Taala bermaksud:

Maka segeralah kembali kepada Allah maka sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata daripada Allah untukmu. (Surah adz-Dzaariyaat: Ayat 50).

Firman Allah Taala bermaksud:

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang yang benar. (Surah at-Taubah: Ayat 119).

Adapun golongan sufi sentiasa menyibukkan diri dengan penghambaan dan pengabdian diri kepada Allah Taala. Mereka beriman di dalam perjalanan musafir ini menuju Allah Taala dengan bersungguh-sungguh dan ikhlas. Hati mereka sentiasa mengingati bahawa mereka akan kembali kepada Allah Taala pada setiap masa.

Firman Allah Taala bermaksud:

Di tempat yang disenangi (penuh kebahagiaan) di sisi tuhan (Allah Taala) Maha Kuasa. (surah al-Qamar: Ayat 55).

Berkata Syeikh Ahmad Zarruq:

Lalai dari bermuhasabah diri menyebabkan apa yang dilakukan menjadi silap. Kurang berbincang dengannya boleh membawa kepada adanya sifat redha nafsu atau rasa berpuas hati terhadapnya. Memerangi nafsu boleh menjauhkan daripada melekat pada diri dan tidak bersikap tegas terhadapnya menyebabkan dia menjadi pahlawan. Oleh itu lazimilah diri dengan sentiasa bermuhasabah dan berbincang serta beramallah dengan apa yang sahih tanpa bertolak-ansur terhadap perkara yang telah nyata salah. Ketika beramal jangan mencari sesuatu yang tidak jelas. (Kitab: Qawaid al-Tasawuf).

Demikianlah pentingnya muhasabah di dalam diri setiap individu. Tanpa muhasabah yang ikhlas maka seseorang itu akan sentiasa berasa diri tidak pernah melakukan kesalahan. Bermuhasabahlah diri dengan hati yang terbuka agar kita boleh memperbaiki kebatilan dan kelamahan diri sebelum diri kita menemui ajal.

Berkata Saidina Umar al-Khattab:

Hisablah diri kamu sebelum kamu dihisab. Timbanglah amalan kamu sebelum kamu ditimbang. (Kitab: Tahzib Madarij al-Salikin).

KUFUR




‎Definisi kufur: Kufur secara bahasa bererti menutupi. Sedangkan menurut syara’; kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakan- nya.

Kufur secara garis besar dibagi menjadi dua jenis: Kufur besar dan Kufur kecil.

1. Kufur Besar: Kufur besar bisa mengeluarkan seseorang dari agama Islam. Kufur besar ini sendiri ada lima kategori:

a. Kufur karena mendustakan, dalilnya adalah firman Allah: “Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir? (QS. 29:68).

b.. Kufur karena enggan dan sombong,padahal membenarkannya. . Dalilnya adalah firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 34.

c. Kufur karena ragu, dalilnya adalah firman Allah dalam surat al-Kahfi ayat 35-38.

d. Kufur karena berpaling, dalilnya adalah firman Allah dalam surat al- Ahqaaf ayat 3, yang artinya : “Dan orang-orang kafir itu berpaling dari peringatan yang disampaikan kepada mereka”.

e. Kufur karena nifaq, dalilnya adalah firman Allah Ta’âla dalam surat al-Munâ fiqûn ayat 3, yaitu (artinya): “Yang demikian itu adalah karena mereka ber- iman (secara lahirnya), lalu kafir (secara batinnya), kemudian hati mereka dikunci mati, karena itu mereka tidak dapat mengerti”.

2. Kufur Kecil: Kufur kecil yaitu kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, dan ia adalah kufur ‘amaliy . Kufur ‘amaliy ialah dosa-dosa yang disebutkan di dalam al-Qur’an dan as- Sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar. Seperti kufur nikmat, sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya surat an-Nahl ayat 83, yaitu (ertinya): “Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir”.
Termasuk juga membunuh orang Muslim, sebagaimana disebutkan dalam sabda NabiShallallâhu 'Alaihi Wasallam: “Mencaci seorang muslim adalah suatu kefasikan dan membunuhnya adalah suatu kekufuran”. Dalam sabdanya yang lain: “Janganlah kalian sepeninggalku kembali lagi menjadi orang-orang kafir, sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lain”. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Termasuk juga bersumpah dengan nama selain Allah. Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah berarti ia telah kafir atau musyrik”. Yang demikian itu karena Allah tetap menjadikan para pelaku dosa besar sebagai orang-orang mukmin, Allah berfirman: “Hai orang-orang yang ber- iman, diwajibkan atas kamu qishash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh”. (al-Baqarah: 178)
Allah tidak mengeluarkan orang yang membunuh dari golongan orang-orang ber- iman, bahkan menjadikannya sebagai saudara bagi wali yang (berhak melaku- kan) qishash sebagaimana dalam surat al-Baqarah ayat 178. Yang dimaksud dengan saudara dalam ayat tersebut adalah saudara se-agama (Q.S. al-Hujurat : 9-10).

Kesimpulan

Perbedaan antara Kufur Besar dengan Kufur Kecil:

1. Kufur besar mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menghapuskan (pahala) amalnya, sedangkan kufur kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, juga tidak menghapuskan (pahala) amalnya, tetapi bisa mengurangi (pahala)nya sesuai dengan kadar kekufura nnya, dan pelakunya tetap dihadapkan dengan ancaman.

2. kufur besar menjadikan pelakunyakekal di dalam neraka, sedangkan kufur kecil, jika pelakunya masuk neraka maka ia tidak kekal di dalamnya, dan bisa saja Allah memberi ampunan kepada pelaku nya sehingga ia tidak masuk neraka sama sekali.

3. kufur besar menjadikan halal darah dan harta pelakunya, sedangkan kufur kecil tidak demikian.

4. kufur besar mengharuskan adanya permusuhan yang sesungguhnya, antarapelakunya dengan orang-orang mukmin. Orang-orang mukmin tidak boleh mencintai dan setia kepadanya, betapapun ia adalah keluarga terdekat. Adapun kufur kecil maka ia tidak melarang secara mutlak adanya kesetiaan, tetapi pelakunya dicintai dan diberi kesetiaan sesuai dengan kadar keimanannya, dan dibenci serta dimusuhi sesuai dengan kadar kemaksiatannya. Hal yang sama juga dikatakan dalam perbedaan antara pelaku syirik besar dengan syirik kecil.

Mengenai pertanyaan anda: Apakah kita boleh menyebut kafir kepada mereka yang selain Muslim, misalnya orang kristen?
Berikut kami lampirkan fatwa semisal dari al-Lajnah ad-Daaimah lil buhuts al-'Ilmiyyah wal Ifta', sebuah majlis fatwa resmi kerajaan Arab Saudi (Semacam Majlis Ulama Indonesia/MUI) :

S: Apakah boleh seorang muslim mengatakan kepada orang Yahudi atau Kristen ; KAFIR…?

J: Boleh bagi seorang Muslim untuk mengatakan kepada orang Yahudi atau kepada orang Kristen bahwa ia KAFIR ; karena demikianlah Allah menyifatkan mereka di dalam al-Qur’an dan hal ini sesuatu yang dimaklumi bagi orang yang mentadabbur al-Qur’an, diantaranya firmanNya:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari Ahli Kitab dan orang- orang yang berbuat syirik (tempatnya) di neraka Jahannam dan mereka kekal di dalamnya”. (Q.S. al-Bayyinah: 6). Ahlul Kitab yang dimaksud disini adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani.

Wabillaahit Taufiq, Washallallaahu 'ala Nabiyyina Muhammad Wa aalihi Washahbihi Wasallam.
(Fatwa al-Laj- nah ad-Daaimah lil buhuts al-'Ilmiyyah wal Ifta' , jld. II, no. 4252, hal. 143)

S: Apakah boleh memanggil seorang Nashrani sebagai KAFIR?

J: Ya, boleh kita menamakan/menyebut orang-orang Yahudi dan Nashrani, menyi- fatkan keduanya serta memvonisnya dengan KEKUFURAN ; karena Allah-lah Yang menamakan dan memvonis terhadap mereka demikian. Allah berfirman:“Orang- orang kafir yakni ahli Kitab dan orang- orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agama-nya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata”. (Q..S. al-Bayyinah: 1). Dan Ahlul Kitab disini adalah orang-orang Yahudi dan Nashrani. Dan firmanNya lagi: “Sesungguhnya telah kafirlah orang- orang yang berkata: ‘Sesungguhnya Allah ialah al-Masih putera Maryam’ ..”. ( Q.S. al-Mâidah: 72). Dan firmanNya yang lain: “Sesungguhnya kafirlah orang- orang yang mengatakan bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga (trinitas red)…”

.. Dan nash-nash al-Qur’an dan Hadits Nabawiyyah yang lainnya yang memvonis kafir terhadap mereka. Wabillaahittaufiq, Washallallaahu 'ala nabiyyina Muhammad Wa’ala Aalihi Washahbihi Wasallam.
(Fatwa al-Lajnah ad-Daaimah lil buhuts al-'Ilmiyyah wal Ifta' , jld. II, no. 4252, hal.. 143-144). Wallaahu a'lam. Wassalaamu 'alaikum Warahmatullaahi Wabarokaatuh. " wahai tuhan ku, aku tak layak kesyurgamu ...namun tak pula aku sanggup keNerakamu.. .......,kami lah hamba yang mengharap belas darimu ........Ya Allah jadikan lah kami hamba2 mu yang bertaqwa.... ..ampunkan dosa2 kami, kedua ibubapa kami, dosa semua umat2 islam yang masih hidup mahupun yang telah meninggal dunia.

Monday, November 16, 2009

Antara Sabar & Mengeluh



Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di
Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang
bersinar dan berseri wajahnya.

"Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita
itu,tidak lain kerana itu pasti kerana tidak pernah risau dan bersedih
hati."

Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya,
"Apakah katamu hai saudaraku ? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh
perasaan dukacita dan luka hati kerana risau, dan seorang pun yang
menyekutuinya aku dalam hal ini."

Abu Hassan bertanya, "Bagai mana hal yang merisaukanmu?"

Wanita itu menjawab, "Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih
kambing korban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh
bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat
makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, "Hai
adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing
?"

Jawab a diknya, "Baiklah kalau begitu ?"

Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu.
Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancut keluar dan
lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya &n bsp;
pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan
bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke
periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah
air panas terkena ke badannya habis melecur kulit badannya. Berita ini
terdengar kepada anakku yang telah berkahwin dan tinggal di daerah lain,
maka ia jatuh pengsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal
sebatang kara di antara mereka semua."

Lalu Abul Hassan bertanya, "Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua
musibah yang sangat hebat itu ?"

Wanita itu menjawab, "Tiada seorang pun yang dapat membezakan antara
sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan
yang berzeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu
baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak
mendapat ganti yakni sia-sia belaka."

Demikianlah cerita di atas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di
mana kesabaran sangat digalakkan oleh agama dan harus dimiliki oleh
setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena
musibah dan dugaan dari Allah.
Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda dalam firman Allah dalam sebuah
hadith Qudsi,:
" Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil kekasihnya
dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya."

Begitu juga mengeluh. Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan
hukumnya haram. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda,: " Tiga macam
daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan
menghina nasab orang."

Dan sabdanya pula, " Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan
orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan
memotongnya bagi pakaian dari wap api neraka." (Riwayat oleh Imam Majah)

Semoga kita dijadikan sebagai hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi
segala musibah.

Adab Berhadapan Dengan Suami


Kehadiran suami di rumah merupakan satu rahmat kepada setiap isteri. Hanya isteri-isteri yang menderhakaisuami sahaja menganggap kepulangannya suatu yang dibenci kerana dibebani dengan berbagai kerja dan tanggungjawab. Amat malang sekali jika ramai lagi isteri-isteri yang masih bersikap sedemikian.Hilanglah matlamat perkahwinan di mana isteri sebagai penenang dan penyerirumahtangga. Di bawah ini dinyatakan cara-cara berhadapan dengansuami.

1. Semasa suami bercakap hendaklah isteri diam mendengarnya dan jangan suka menyampuk atau memotong cakapnya.

2. Bila suami marah hendaklah isteri mendiamkan diri,jangan suka Sikap suka menjawab, bertekak dan menegakkan kebenaran sendiri akan menambahkan lagi kemarahan suami. Jangan terkejut jika suami angkat kaki meninggalkan rumah berhari-hari atau tidak mahu bertegur sapa dengan anda sebagai denda di atas kedegilan anda sebagai isteri. Sebaliknya, kalau suami kembali ke rumah jangan disambung atau diulang-ulangi cerita lama. Sambutlah suami
dengan senyuman kasih sayang dan bersegeralah meminta maaf. Jangan kita tunggu suami meminta maaf dengan isteri, jatuhlah martabat keegoannya selaku seorang lelaki.

3. Kadang-kadang si suami sengaja suka mengusik isterinya.Bila dia menyakiti hati isteri hendaklah banyak bersabar,jangan cepat merajuk. Merajuk adalah sifat orang yang tidak matang dan seperti perangai keanak-anakan. Cuba kita perhatikan perangai kanak-kanak, mereka akan cepat menjerit bila ada sesuatu yang tidak kena tambahan pula kalau yang menegurnya itu ibunya sendiri. Sengaja dihentak-hentakkan kaki meraung sekuat hati meminta simpati dari ibunya.

4. Bila kuku, misai dan janggutnya panjang hendaklah segera dipotongkan (jika panjang janggutnya lebih dari segenggam).Pilihlah hari-hari yang terbaik iaitu hari isnin, Khamis dan Jumaat.

5. Jika dia berhajat sesuatu hendaklah isteri cepat bertindak.Bangun segera bila disuruh. Jangan melengah-lengahkan kemahuannya supaya tidak mencetuskan kemarahan atau rasa tersinggung dihatinya.Jangan isteri buat acuh tak acuh, hatinya akan kecewa dan menandakan isteri sudah tidak taat padanya.

6. Hendaklah memasak mengikut kesukaan suami bukannya ikut selera isteri. Kalau suami suka makan gulai kari atau masak lemak cili api, janganlah kita masak lauk asam pedas atau ikan goreng. Suami akan gembira bila seleranya ditepati. Janganlah pula ikan yang menjadi mangsa, diketuk lengkang-lengkung hingga hancur kerana meradangkan sikap suami yang mahu lauk tersebut dimasak mengikut seleranya sedangkan isteri tidak menggemarinya.

7. Apabila pakaian suami koyak atau tercabut butangnya hendaklah segera dijahit. Jahitlah dengan secantik yang boleh supaya pakaian itu kelihatan cantik. Jangan dibuat sambil lewa kerana jahitan tersebut akan melambangkan peribadi isteri samada ikhlas atau terpaksa. Semua suami akan berasa bangga jika pakaiannya dijahit sendiri oleh jari-jemari halus isterinya, sekurang-kurangnya dapat menampung ekonomi rumahtangga.

8. Sentiasa sediakan barang-barang keperluan di dalam poket baju dan seluar suami iaitu sikat, celak, cermin kecil, minyak wangi dan kayu sugi. Tidak menjadi kesalahan seandainya si suami menolak segala persediaan tersebut tetapi sekurang-kurangnya sediakanlah minyak wangi dan kayu sugi.

9. Bila bertembung kehendak suami dan anak-anak,dahulukanlah kehendak suami, begitu juga dengan kehendak ibu ayah. Sekiranya suami ingin dilayan hendaklah ditaati meskipun isteri berada di dalam keadaan letih. Melayani suami merupakan satu pahala besar keatas setiap isteri kecualilah jika uami kita meredhainya.

10. Apabila menggunakan harta suami ataupun duit yang hendak kita hadiahkan kepada ibu bapa maka mintalah izin darinya terlebih dahulu. Jangan beri dahulu kemudian baharu diberitahu kepadanya.Siapa tahu mungkin wang itu amat diperlukan sedangkan isteri sewenang-wenangnya telah menghadiahkan kepada orang lain, suami dapat pahala sedangkan isteri tidak dapat apa-apa. Sebenarnya meminta izin itu ialah sebelum melakukan sesuatu tindakan bukannya setelah perkara itu berlaku diberitahu. Ini silap sebenarnya tapi kes-kes seperti inilah yang sering berlaku di kalangan para isteri.

11. Sentiasa berada di dalam keadaan bersih dan kemas ketika suami berada di rumah. Isteri hendaklah berada di dalam keadaan berwangi-wangian supaya hatinya senang untuk bersenda gurau dengan isterinya.
Ketahuilah bahawa bersenda gurau antara suami
isteri juga merupakan salah satu ibadah yang diredhai oleh Allah swt.

12. Air minum suami hendaklah sentiasa disiapkan jangan sampai dia
minta biarpun sekadar air masak sejuk. Sebaik-baiknya sediakanlah minuman
panas seperti kopi, teh atau susu. Air panas elok disimpan di dalam termos
supaya memudah dan menjimatkan masa kita. Kalau
boleh sediakan
kuih-kuih ringan seperti karipap, cucur, bubur,apam
ataupun biskut kering. Hal ini juga dapat mengelak anak-anak dari membeli
makanan ringan di kedai yang tidak mengandungi zat di samping tidak terjamin
kebersihannya.


Akhir kata hendaklah isteri sentiasa menghormati dan memuliakan
keluargasuami. Bersikap ramah-tamahlah dengan keluarganya dan bersabarlah di
atas segala tindakan mereka jika ada yang bertentangan dengan syariat. Di
sinilah peranan isteri untuk berdakwah kepada mereka tetapi biarlah
berhikmah dan kena caranya agar setiap tindak-tanduk kita dikasihi dan
dihargai oleh mereka seterusnya menjadi menantu atau ipar yang
dicontohi akhlak, peribadi dan ibadahnya.


Wassalam..

Hebatnya azan



SETIAP KESABARAN AKAN DIGANTI DENGAN KEMENANGAN
SETIAP KEDUKAAN AKAN BERGANTI DENGAN KEBAHAGIAAN

SETIAP PERPISAHAN PASTI BERMULA DENGAN SATU PERTEMUAN

SETIAP YANG BERAKHIR AKAN BERTUKAR DENGAN SUATU PERMULAAN
SETIAP KEJADIAN TUHAN PASTI ADA HIKMAHNYA.............

Saya Ada satu epal, anda Ada satu epal. Kita tukar epal, anda Ada satu Dan saya tetap Ada satu.
Jika anda Ada satu ilmu Dan saya Ada satu ilmu, kemudian Kita tukar ilmu tersebut, anda Ada dua ilmu Dan saya Ada dua ilmu


Allahu Akbar!!


ADAB MENDENGAR AZAN

Kematian itu pasti menjelma. Hanya masa Dan waktunya
Yang tidak Kita ketahui.Cuba Kita amati. Mengapa
Kebanyakan orang yg nazak, hampir ajal tidak dapat
Berkata apa-apa.. Lidahnya kelu, keras Dan hanya mimik
Mukanya yang menahan kesakitan ' sakaratul maut' .
Diriwayatkan sebuah hadis yg bermaksud: 'Hendaklah
Kamu mendiamkan diri ketika azan, jika tidak Allah
Akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya. '

Ini jelas menunjukkan, Kita disarankan agar mendiamkan
Diri, jangan berkata apa-apa pun semasa azan
Berkumandang . Sebagai orang beragama Islam Kita wajib
Menghormati azan Banyak fadhilatnya
. Jika lagu
Kebangsaan Kita diajar agar berdiri tegak Dan diamkan
Diri.
Mengapa ketika azan Kita tidak boleh mendiamkan diri?
Lantas sesiapa yang berkata-kata ketika azan, Allah
Akan kelukan lidahnya ketika nazak . Kita takut dengan
Kelunya
lidah Kita semasa ajal hampir tiba maka Kita
Tidak dapat mengucap kalimah 'Lailahaillallah. .' yang
Mana sesiapa yang dapat mengucapkan kalimah ini ketika
Nyawanya akan dicabut Allah dgn izinNya menjanjikan
Syurga untuk mereka. Dari itu marilah kita sama-sama
menghormati azan dan mohon kepada Allah supaya lidah
ini tidak kelu semasa nyawa kita s ed ang dicabut.
'Ya Allah! Anugerahkanlah kematian kami dengan kematian
yang baik lagi mulia, lancarkan lidah kami mengucap kalimah 'Lailahaillallah. .'

semasa sakaratul maut menghampiri kami.. Amin... amin.. amin Yarobbala'lamin. .'

Menutup aurat bukan sekadar pakai tudung


SATU ketika dulu, ramai mengatakan memakai tudung itu hanyalah sunat muakad atau tidak wajib. Kalau tidak memakai tudung, hanya berdosa kecil. Kononnya sebaik saja mengambil wuduk untuk bersolat lima waktu, secara automatik dosa kita dibasuh dan terhapus. Apabila bergaul dengan pelbagai bangsa dan agama, kita banyak mendengar dan membaca bagaimana media barat memomokkan kod pakaian wanita Islam yang dikaitkan dengan maruah dan harga diri. Di satu sudut lain, ada wanita Islam yang bertudung dan menyangkakan mereka sudah menutupaurat, tetapi masih mengenakan seluar jeans yang ketat, kemeja T menampakkan pakaian dalam atau yang hanya layak dipakai oleh adiknya berumur 10 tahun. Ada juga yang mengenakan tudung, tetapi memakai kain terbelah sehingga menampakkan peha, pakaian terbelah di dada, kemeja T berlengan pendek dan ada kalanya memakai skirt separasbetis. Persoalannya apakah ciri pakaian menutup aurat bagi wanita Islam? Aurat berasal daripada bahasa Arab, 'Aurah' yang bererti kurang. Di dalam fiqh, aurat diertikan sebagai bahagian tubuh seseorang yang wajib ditutupi daripada pandangan orang lain. (Wahbah al-Zuhayli (1989), al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Damsyik: Dar al-Fikr, halaman 579) Walaupun ulama berkompromi mengenai had aurat yang perlu ditutup oleh wanita, namun mereka bersepakat mengatakan hukum menutup aurat bagi setiap wanita Muslim yang baligh adalah wajib. Untuk memenuhi syarat menutup aurat, pakaian seseorang wanita mestilah memenuhi syarat berikut: 1. Menutupi had aurat yang sudah ditetapkan. Jumhur ulama bersepakat mengatakan aurat bagi wanita baligh ialah seluruh tubuhnya kecuali muka dan tapak tangan. Oleh itu, mereka wajib menutup aurat daripada dilihat oleh lelaki ajnabi (bukan mahram). Allah berfirman yang bermaksud: "Dan hendaklah mereka (wanita) menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka." (Surah al-Nur, ayat 31) Firman Allah lagi yang bermaksud: "Wahai Nabi, suruhlah isteri-isterimu dan anak-anak perempuanmu serta perempuan yang beriman, supaya melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (ketika mereka keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani." (Surah al-Ahzab, ayat 59). Ayat itu Allah memerintahkan supaya Nabi Muhammad SAW menyuruh isteri Bagindamengenakan pakaian yang menutup aurat. Suruhan itu juga ditujukan kepada semua wanita beriman. 2. Pakaian yang longgar. Tujuan utama wanita diwajibkan menutup aurat ialah untuk mengelakkan daripada lelaki ajnabi melihat tubuh badannya dan mengelakkan daripada berlakunya fitnah. Oleh itu, pakaian yang ketat walaupun tebal sudah pasti akan menampakkan bentuk tubuh badan. Wanita yang memakai pakaian ketat walaupun menutupi seluruh tubuh masih belum memenuhi tuntutanmenutup aurat seperti dikehendaki syarak. Syarat ini berdasarkan kepada kata Dahiyyah bin Khalifah al-Kalbi yang bermaksud: "Rasulullah SAW didatangi dengan beberapa helai kain 'qubtiyyah' (sejenis kain yang nipis buatan Mesir), lalu Baginda berkata: "Bahagikan kain ini kepada dua, satu daripadanya dibuat baju dan bakinya berikan kepada isterimu." Apabila aku berpaling untuk beredar Baginda berkata: "Dan suruhlahisterimu meletakkan kain lain di bawahnya (supaya tidak nampak bentuk tubuhnya)." Menurut Ibn Rusyd, 'qubtiyyah' ialah pakaian yang tebal tetapi melekat pada badan kerana ianya ketat dan menampakkan bentuk tubuh pemakainya. Oleh itu, Rasulullah SAW menyuruh Dahiyyah menyuruh isterinya melapik pakaian itu dengan kain lain supaya tidak menampakkan bentuk tubuhnya. 3. Pakaian yang tidak jarang. Syarak menetapkan pakaian wanita mestilah tidak jarang sehingga menampakkan bentuk tubuh atau warna kulitnya. Aisyah meriwayatkan bahawa saudaranya, Asma, pernah masuk ke rumah Rasulullah SAW dengan berpakaian tipis sehingga nampak kulitnya. Rasulullah SAW berpaling dan mengatakan: "Hai Asma, sesungguhnya seorang perempuan bila sudah datang waktu haid, tidak patut diperlihatkan tubuhnya itu, melainkan ini dan ini sambil ia menunjuk muka dan kedua telapak tangannya." Teguran Rasulullah SAW terhadap Asma jelas menunjukkan bahawa pakaian yang jarang tidak memenuhi syarat menutup aurat bagi wanita baligh. 4. Bukan pakaian yang menarik perhatian (pakaian syuhrah). Apa yang dimaksudkan pakaian untuk bermegah ialah pakaian yang berlainan daripada pakaian orang lain sama ada dari segi warna, fesyen atau potongan sehinggakan menarik perhatian orang lain serta menimbulkan rasa bongkak pada pemakainya. Ibn Umar meriwayatkan daripada Nabi SAW bahawa Baginda bersabda yang bermaksud: "Barang siapa yang memakai pakaian bermegah-megah maka Allah Taala akan memakaikannya dengan pakaian yang serupa pada hari kiamat kelak kemudian ia akan dijilat api neraka." 5. Tidak menyerupai pakaian lelaki atau pakaian orang kafir. Pakaian yang menutup tubuh badan tidak dikira sebagai memenuhi ciri pakaian Islam jika menyerupai pakaian orang kafir. Ia berdasarkan hadis Rasulullah SAW seperti diriwayatkan Ibn Abbas: "Rasulullah melaknat lelaki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai lelaki." Larangan menyerupai pakaian orang bukan Islam ini atas alasan ia boleh menjatuhkan martabat Islam dan penganutnya. 6. Tidak bertabarruj. Tabarruj dalam bahasa mudah boleh diertikan sebagai bersolek. Ada juga yang mengatakan tabarruj ialah melepaskan tudung kepalanya tetapi tidak mengikat/mengetatka nnya, lalu terlihatlah rantai leher, anting-anting dan lehernya. Kesimpulannya tabarruj ialah memperlihatkan keelokan, kecantikannya yang sepatutnya wajib ditutup. Larangan ini berdasarkan kepada firman Allah yang bermaksud: "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku (tabarruj) seperti orang jahiliah dulu (pertama)." (Surah al-Ahzab, ayat 33) Ayat itu petunjuk kepada isteri Nabi SAW supaya tetap di rumah dan tidak bertabarruj seperti orang jahiliah dulu. Konsep tabarruj jika dilihat dalam kerangka lebih luas meliputi perbuatanwanita mendedahkan aurat, memakai wangian apabila keluar rumah, cara berjalan atau tingkah laku yang menarik perhatian lelaki ajnabi. Pakaian wanita menutup aurat mestilah memenuhi ciri disebutkan walau di mana mereka berada. Berdasarkan syarat itu juga dapat kita ukur sejauh mana wanita Muslimah sudah menutup aurat atau hanya bertudung saja seperti fenomena di Malaysia apabila ramai bertudung tetapi memakai pakaian tidak menepati syariat. Ia adalah fenomena pemakaian tudung kerana fesyen, ikut-ikutan, paksaan ataupun berdasarkan kejahilan dan bukannya ilmu Islam sebenar. Penulis ialah Pensyarah di Universiti Islam Antarabangsa Malaysia dan boleh dihubungi di emel wanitajim0@yahoo. com

Thursday, November 5, 2009

Hj. Abdul Rahman Limbong

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj27YE59WaTWOVvBqYNby3TegzjRO6-5-zPL6IuwmwnylwgvMNI-lYLhVELnMXnOENdXjJFF3bEEam3AZYZJEPb0qmWRQZz5k_IUhPlgwteHWq6N9Uy3tpLeMRGhXSe79VcOLwdXyXdZdDO/s200/keisofgajahmada.jpg

Ulama pejuang dalam artikel ini nama lengkapnya ialah Haji Abdur Rahman Limbong bin Haji Abdul Hamid bin Haji Abdul Qadir. Lahir tahun 1285 H/1868M, wafat di Mekah, 1347 H/1929M. Datuk neneknya berasal dari Patani dan Terengganu. Haji Abdur Rahman Limbong juga seperti gurunya Tok Ku Paloh, iaitu seorang sufi pengamal Tarekat Sammaniyah. Sungguhpun Haji Abdur Rahman Limbong seorang ahli sufi, namun beliau juga bijaksana dalam seluk belok persoalan dunia. Ini dapat dibuktikan dengan berkali-kali beliau berhujah di mahkamah kerana membela rakyat yang disaman oleh pihak pemerintah Inggeris. Haji Abdur Rahman Limbong adalah seorang sufi yang pernah menjadi peguam. Saya simpulkan saja bahawa Haji Abdur Rahman Limbong perlu kita kenali, dalam dunia sufi tangannya selalu bersih membilang-bilang buah tasbih.

Di mahkamah, lisannya fasih berkata-kata membela kebenaran yang disandarkan kepada perintah Allah dan rasul. Bukannya membela undang-undang ciptaan manusia. Di gelanggang medan laga pandai bermain senjata. Hidup di dunia ini tiada sesuatu apa pun yang ditakutinya kecuali kemurkaan Allah kerana melanggar perintah Allah dan rasul-Nya. Haji Abdur Rahman Limbong mendapat pendidikan asas ilmu-ilmu Islam sejak kecil di Mekah. Yang paling utama mencorak peribadinya ketika kanak-kanak ialah Haji Tun Muhammad, salah seorang ayah saudaranya. Ketika pulang ke Terengganu beliau mendapat pendidikan dari Haji Ya’qub dan Haji Musa. Kedua-dua ulama itu tinggal di Paya Bunga. Selanjutnya yang membentuk peribadi Haji Abdur Rahman Limbong menjadi seorang sufi dan pejuang jihad ialah Tok Ku Paloh, ulama Terengganu yang terkenal.

Tok Ku Paloh juga adalah seorang pejuang (selengkapnya lihat judul Tok Ku Paloh Al-Aidrus, Pejuang Islam dan Bangsa Melayu (18 September 2006). Setelah menguasai ilmu yang padu dan memadai Haji Abdur Rahman Limbong aktif mengajar masyarakat di Hulu Terengganu. Jika kita teliti kitab-kitab yang beliau ajar meliputi beberapa disiplin ilmu. Antaranya ialah al-Ajrumiyah hingga kepada Mutammiman dan Tashil Nail al-Amani mengenai ilmu nahu, semuanya dalam bahasa Arab. Matn Umm al-Barahin, mengenai ilmu tauhid. Untuk lebih memantapkan juga diajarkan kitab-kitab tauhid bahasa Melayu, yang pasti tidak diabaikan ialah Faridah al-Faraid dan ad-Durr ats-Tsamin.

Kitab fikah bahasa Arab yang pernah diajarkan oleh Haji Abdur Rahman Limbong ialah Kitab Tahrir dan ilmu tasawuf ialah Hidayah as-Salikin dan ad-Durr an-Nafis kedua-duanya dalam bahasa Melayu. Selain mengajar, Haji Abdur Rahman Limbong adalah seorang ulama yang suka mengembara atau merantau ke beberapa buah negeri. Soal kewangan untuk mengembara tidak sukar baginya kerana di mana tempat beliau berpijak, ada saja penduduk yang mahu menjadi muridnya. Pengembaraan yang dekat dengan Terengganu di antaranya ialah Beserah, Kuantan, kedua-duanya dalam Pahang. Selanjutnya Kelantan, Patani, Kedah dan lain-lain.

Negeri-negeri seberang laut yang pernah beliau merantau ialah Sambas, Jambi, Riau dan Brunei . Di negeri-negeri seberang laut itu juga terdapat murid-murid Haji Abdur Rahman Limbong. Pengembaraan beliau ke negeri-negeri tersebut mempunyai kisah yang panjang, tetapi yang dapat diungkapkan di sini ialah tentang di Sambas dan Kepulauan Riau saja. Dalam pelayaran di laut, Haji Abdur Rahman Limbong menggunakan perahu buatan orang Terengganu sendiri. Beliau berlayar bersama-sama dengan murid-muridnya dari Terengganu dan juga ahli pelayaran pada zaman itu, bahawa mereka telah menggunakan perahu-perahu yang berukuran besar yang boleh dimuat barang-barang antara 100 hingga 350 tan.

Di antara tempat-tempat yang ramai dihuni oleh orang-orang yang berasal dari Terengganu di Kepulauan Riau yang dikenalpasti ialah di Kuala Maras dalam Kepulauan Jemaja, Kepulauan Siantan dan Pulau Midai. Di Sambas pula ialah di Kampung Dungun, Kecamatan Sentebang. Nama Dungun itu diberi oleh orang-orang Terengganu sebagai mengenang negeri asal mereka, iaitu Dungun di Terengganu. Nama Dungun itu masih kekal digunakan sampai sekarang. Dipercayai di tempat-tempat tersebut pernah dijelajahi dan menerima didikan dari Haji Abdur Rahman Limbong.

Nama Haji Abdur Rahman Limbong saya dengar sejak kecil lagi dari ibu saya, Hajah Wan Zainab binti Syeikh Ahmad al-Fathani ketika beliau menceritakan pembinaan sebuah masjid di Sabang Barat, Pulau Midai, bahawa bahan utama bangunan ialah kayu cengal. Semuanya dibawa dari Terengganu dengan sebuah perahu besar. Bahan-bahan itu semuanya selesai dikerjakan di Terengganu hanya tinggal pasang saja di Pulau Midai. Masjid itu hingga tahun 1969 masih berdiri dengan megahnya tetapi manakala yang menjadi pemimpin pada tahun tersebut seorang yang tidak memahami nilai-nilai sejarah, masjid itu dimusnahkan lalu didirikan bangunan yang baru. Nilai sejarah yang masih tinggal hanyalah sebuah mimbar yang dihiasi ukiran-ukiran. Mimbar tersebut juga berasal dari Terengganu. Imam yang pertama masjid yang tersebut ialah Haji Wan Abdur Rahman bin Wan Abu Bakar yang mendapat pendidikan di Mekah. Dipercayai Haji Wan Abdur Rahman bin Wan Abu Bakar berkenalan dengan Haji Abdur Rahman Limbong sejak kedua-duanya tinggal di Mekah lagi. Selanjutnya Haji Abdur Rahman Limbong juga pernah sampai di daerah Pulau Tujuh termasuk Kuala Maras dan Pulau Midai yang disebutkan di atas.

PEMBERONTAKAN
Zaman dulu dan zaman sekarang sama saja, bahawa orang yang tidak berpihak kepada kebenaran menyangka yang menang itulah yang benar. Yang kalah itulah disangkanya salah. Sejarah dunia selalu saja mencatat bahawa penyelewengan dan pengkhianat sesuatu bangsa atau pun agama apabila dalam perjuangan selalu berpihak kepada musuh. Tetapi apabila keadaan telah aman, mereka pula yang mengaku dirinya sebagai pejuang bangsa atau pun pejuang agama.

Dunia Melayu tidak terlepas dari perkara itu. Indonesia berjuang melawan Belanda, Semenanjung Tanah Melayu melawan Inggeris dan Siam, umat Islam-Melayu Patani melawan Siam dan umat Islam Mindanao melawan Filipina. Sepanjang tahun 1920 hingga tahun 1928 terjadi gerakan Haji Abdur Rahman Limbong dan rakyat tani di Hulu Terengganu menentang Inggeris. Sungguhpun ramai orang Melayu Islam yang menyokong perjuangan beliau melawan penjajahan Inggeris, namun tidak kurang juga pengkhianat bangsa dan Islam yang terlalu yakin terhadap penjajah Inggeris. Semua bangsa penjajah yang menjajah sesuatu bangsa di mana saja di dunia ini sebenarnya adalah tidak sah.

Oleh itu, dalam zaman kita yang telah merdeka sekarang ini, perjuangan Haji Abdur Rahman Limbong dan beribu-ribu pengikutnya adalah wajar dan sah dari segi undang-undang dunia. Apatah lagi ditinjau dari pandangan Islam yang mewajibkan kita berjihad apabila kita dijajah oleh orang-orang yang bukan Islam. Bagaimanapun sewaktu Inggeris masih sebagai bangsa penjajah di Terengganu, demikian liciknya H. W. Thomson dan J. L. Humphreys membuat laporan keadaan menjadi sebaliknya. Kononnya, Haji Abdur Rahman Limbong dan pengikutnya adalah sebagai penderhaka kepada pemerintahan yang sah. Akhirnya Haji Abdur Rahman Limbong ditangkap dan dibuang ke Singapura dan selanjutnya dibuang ke Mekah dalam tahun 1928. Setahun kemudian (tahun 1929 M), ulama pejuang Islam dan bangsa Melayu itu meninggal dunia. Sejarah mencatat bahawa sebab-sebab timbul pemberontakan adalah kerana rakyat golongan petani berasa dirugikan oleh pihak penjajah Inggeris.

Dalam tahun 1920-an, Inggeris campur tangan untuk mentadbir tanah di lokasi Kuala Telemong hingga ke Ulu Telemong. Setiap ekar tanah yang dibuka oleh rakyat dikenakan cukai oleh penjajah Inggeris.
Jika kita berfikir secara bebas dan merdeka, apa haknya bangsa Inggeris tiba-tiba mengutip cukai dalam negeri Terengganu yang sejak lama telah berkerajaan sendiri sedangkan mereka hanyalah satu bangsa pendatang. Oleh sebab itulah, Haji Abdur Rahman Limbong dalam hujah-hujahnya di mahkamah bahawa tanah yang dibuka oleh rakyat itu adalah hak Allah bukannya hak negeri. Mungkin maksud negeri itu adalah yang ada campur tangan penjajah Inggeris.

Haji Abdur Rahman Limbong menegaskan bahawa tanah yang mereka miliki adalah tanah pusaka peninggalan orang-orang tua mereka yang datang dari Johor bersama-sama dengan Sultan Zainal Abidin I, Sultan Terengganu yang pertama. Dari riwayat ini dapat kita membuat kesimpulan bahawa orang-orang Melayu Islam di Hulu Terengganu dalam tahun 1920 lagi, di bawah bimbingan Haji Abdur Rahman Limbong, sudah kenal jati diri, kenal terhadap haknya, kenal terhadap tanah air, dan kenal terhadap bangsa sendiri.

Oleh itu, bangsa penjajah Inggeris yang cuba campur tangan dalam pentadbiran tanah wajib dilawan. Kita patut mengucapkan jutaan terima kasih kepada ulama seperti Haji Abdur Rahman Limbong yang telah membuka mata putera-putera bangsa mengenali ajaran Islam yang sebenar sekali gus bangsa Melayu Islam adalah mempunyai harga diri jangan dapat ditipu daya oleh bangsa penjajah.

Terapi Takabur


Allah swt. berfirman:
"Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang." (Q.s. A1-Mu’min: 35).
"Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong."(Q.s. Al-Mu'min: 76).
Nabi saw bersabda, "Bahwa Allah swt. telah berfirman (dalam Hadis Qudsi):
'Keagungan adalah sarung-Ku dan Kebesaran adalah selendang-Ku. Siapa yang melampaui Ku dalam dua sifat itu, maka dia akan Ku binasakan’.”
Sabdanya pula:
“Tidak akan masuk syurga orang yang hatinya terdapat rasa takabur walau hanya sebesar biji sawi.”

“Sesungguhnya orang-orang yang takabur, kelak pada hari Kiamat akan dikumpulkan dalam bentuk semut kecil yang dipijak-pijak manusia kerana hinanya mereka di sisi Allah swt.”
Rasul saw bersabda kepada Bilal, “Sebenarnya di neraka Jahannam ada jurang yang disebut Habhab, sudah menjadi hak Allah swt. jika orang zalim dimasukkan di jurang itu. Engkau harus takut wahai Bilal, jika engkau tergolong penghuni jurang itu.”
Dalam doanya Nabi saw. memohon, “Ya Allah, aku mohon perlindungan-Mu dari tiupan takabur.”
Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak mahu memandang kepada orang yang memanjangkan pakaiannya sebagai tanda kesombongan. “
Nabi saw juga bersabda, “Barangsiapa yang meninggikan dirinya dan sombong dalam berjalan, maka dia akan menemui Allah, sedang Dia murka kepadanya. “
Sabdanya, “Barangsiapa yang suka memaafkan, maka Allah akan selalu menambah kemuliaan kepadanya, dan barangsiapa bertawadhu ; maka Allah akan meninggikannya.”
Beliau juga bersabda, “Betapa bahagianya, orang yang tawadhu; padahal dia tidak miskin.”
Sabdanya pula, ‘ Allah swt. berfirman kepada Nabi Musa as, ‘Sesungguhnya Aku hanya menerima solat hamba-Ku yang tawadhu’ kepada keagungan-Ku, tidak menyombongkan diri kepada makhluk-Ku, selalu mengaitkan hatinya dengan rasa takut kepada-Ku, menghabiskan siangnya dengan dzikir kepada-Ku dan mengekang nafsunya demi Aku’. “

Nabi saw. bersabda, ‘Apabila seorang hamba tawadhu ; Allah akan mengangkatnya sampai ke langit yang ketujuh.”
Sabdanya, “Tawadhu’ itu tidak akan menambah darjat hamba, kecuali Allah meninggikan darjat itu. Maka, bertawadhu’lah kamu sekalian, niscaya Allah akan mencintai kalian.”
Sabdanya pula, “Sungguh, yang membuatku takjub, seseorang membawa bekal di tangannya, kemudian diberikan kepada keluarganya sebagai tanda usaha susah payahnya, untuk menahan diri dari takabur.”

Hakikat Takabur
Hakikat takabur adalah merasa diri lebih sempurna dari yang lainnya.
Sifat takabur akan menimbulkan kehinaan dan boleh mengganggu akidah. Kerananya, Nabi saw. bersabda, ‘Aku berlindung dari hembusan takabur.” Kerana itu pula, para sahabat pernah minta izin kepada Umar r.a. agar memberi nasihat kepada umat setelah subuh. Umar r.a. menjawab, “Aku lebih takut ada hembusan yang melambungkan sampai ke bintang Tsuraya.”
Sebab, hembusan tersebut berpengaruh pada perbuatan lahiriah, seperti duduk di tempat yang tinggi, jalan di depan, melihat dengan pandangan sinis dan marah jika ada orang tidak mengucapkan salam, atau kepada orang yang tidak menghormatinya, lebih banyak menentang kalau dinasihati, menentang kebenaran bila diberi pandangan, dan memandang orang awam seperti memandang kaldai.
Takabur tergolong dosa besar. Bahkan orang yang hatinya ada sebesar dzarah ketakaburan, tidak akan masuk syurga. Sebab di dalam takabur ada tiga macam kotoran:

Pertama, takabur itu bertentangan dengan sifat-sifat khusus Allah swt, di mana sifat tersebut (takabur) adalah pakaian Allah swt, sebagaimana firman Allah swt. Keagungan tidak layak, kecuali hanya bagi-Nya. Lalu dari sisi mana, keagungan layak bagi hamba yang hina, yang tidak memiliki dirinya, apalagi menguasai yang lainnya?

Kedua, takabur seringkali membuat orang menolak kebenaran dan cenderung meremehkan orang lain. Nabi saw menjelaskan soal takabur dengan sabdanya, “Takabur, muncul dari masa bodoh terhadap kebenaran, menganggap rendah manusia, dan merasa lebih benar. Takabur menutup pintu kebahagiaan, begitu juga merendahkan makhluk.”

Sebagian sufi berkata, “Sesungguhnya Allah swt. menyembunyikan tiga perkara dalam tiga hal:
1) Menyembunyikan redha-Nya dalam ketaatan kepada-Nya. Maka, janganlah merendahkan sedikit pun terhadap taat, siapa tahu redha Allah ada di dalamnya.

2) Menyembunyikan dendamnya dalam maksiat kepada-Nya, maka janganlah meremehkan sekecil apa pun maksiat itu, barangkali di dalamnya tersembunyi dendam-Nya.

3) Menyembunyikan kewalian dalam diri hamba-hamba-Nya, maka janganlah merendahkan seseorang, siapa tahu orang itu wali Allah swt.

Ketiga, takabur dapat menghalanginya dari perilaku mulia dan terpuji. Sebab, orang yang takabur tidak akan pernah merasa mencintai orang lain sebagaimana la mencintai dirinya sendiri.
Ia juga tidak merendah diri, bersifat ego, dengki dan pemarah. Ia tidak dapat menahan diri, lembut dalam bicara, dan tidak mampu meninggalkan riya’. Secara keseluruhan setiap perilaku tercela, senantiasa dilalui oleh orang takabur, dan tidak ada perilaku terpuji, kecuali harus meninggalkan sifat takabur tersebut.

**dipetik dari sufinews.com.

Tuesday, November 3, 2009

Yang Tersirat Disebalik Wudu


Untuk renungan bersama.
1.. Ketika berkumur, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, ampunilah dosa mulut dan lidahku ini".

2.. Ketika membasuh muka, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, putihkanlah muka ku di akhirat kelak. Janganlah Kau hitamkan muka ku ini".

3.. Ketika membasuh tangan kanan, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, berikanlah hisab-hisab ku di tangan kanan ku ini".

4.. Ketika membasuh tangan kiri, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, janganlah Kau berikan hisab-hisab ku di tangan kiri ku ini".

5.. Ketika membasuh kepala, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, lindunganlah daku dari terik matahari di padang Mahsyar dengan Arasy Mu".

6.. Ketika membasuh telinga, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, ampunilah dosa telinga ku ini".

7.. Ketika membasuh kaki kanan, berniatlah kamu dengan,
"Ya Allah, permudahkanlah aku melintasi titian Siratul Mustaqqim".

8.. Ketika membasuh kaki kiri, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, bawakanlah daku pergi ke masjid-masjid, surau-surau dan bukan tempat-tempat maksiat".

Penjelasannya :
Penjelasan nombor 1 : Kita hari-hari bercakap benda-benda yang tak berfaedah.

Penjelasan nombor 2 : Ahli syurga mukanya putih berseri-seri.

Penjelasan nombor 3 : Ahli syurga diberikan hisab-hisabnya di tangan kanan.

Penjelasan nombor 4 : Ahli neraka diberikan hisab-hisabnya di tangan kiri.

Penjelasan nombor 5 : Panas di Padang Masyar macam matahari sejengkal di atas kepala. Penjelasan nombor

6 : Hari-hari mendengar orang mengumpat, memfitnah dll.

Penjelasan nombor 7 : Ahli syurga melintasi titian dengan pantas sekali.

Penjelasan nombor 8 : Qada' dan Qadar kita di tangan Allah. Ramai di antara kita yang tidak sedar akan hakikat bahawa setiap yang dituntut dalam Islam mempunyai hikmahnya yang tersendiri.

Pernahkah kita terfikir mengapa kita mengambil wuduk sedemikian rupa?.
Pernahkah kita terfikir segala hikmah yang kita perolehi dalam menghayati Islam?. Pernahkah kita terfikir mengapa Allah lahirkan kita sebagai umat Islam? Bersyukurlah dan bertaubat selalu.

Perjuangan Tok Ku Paloh


Tok Ku Paloh atau nama sebenarnya Sayid Abdul Rahman Muhammad Al-Idrus merupakan ulama terkenal Terengganu yang menjadi tulang belakang pentadbiran Sultan Zainal Abidin III (1881-1919M). Dilahirkan pada 1817 di Kampung Chabang Tiga, Kuala Terengganu, Tok ku Paloh mewarisi ketokohan bapanya Sayid Muhamad Zainal Abidin yang mempunyai salasilah kekeluargaan sampai kepada Rasulullah S.A.W. melalui cucunya Sayidina Hussin bin Ali Abu Talib. Tok ku dikatakan dari nasab ke-32 Rasulullah di kalangan keluarga Al-Idrus.

Ketinggian ilmu agamanya menjadikan Tok ku Paloh semakin berpengaruh dikalangan rakyat dan golongan diraja. Malah Sulatan Zainal Abidin III sendiri sanggup berulang-alik dari istana ke Kampung Paloh untuk menimba ilmu daripadanya. Pendirian tegas Tok ku Paloh menentang Inggeris turut disokong oleh baginda. Justeru hubungan erat antara sultan dan ulama itu menyebabkan Inggeris sukar meluaskan jajahan takluknya.

Tanpa rasa gentar kepada sebarang ancaman, Tok ku Paloh sanggup menjadikan rumahnya sebagai tempat perlindungan pahlawan-pahlawan Pahang seperti Datuk Bahaman, Tok Gajah, dan anaknya Mat Kilau yang melarikan diri dari buruan askar British. Selama berada di Terengganu orang-orang Datuk Bahaman bukan sahaja disuntik semangat perjuangan bahkan berpeluang menambahkan ilmu dan kekuatan rohani Tok ku Paloh.

Ulama itu menyeru agar dilancarkan perang jihad melawan British dengan semangat kecintaan pada agama dan tanah air. Ekoran sokongan itu, Residen British di Pahang, Hugh Clifford mula menyedari kekuatan 'pemberontak' yang kian melebar. Lantas Clifford memimpin segerombolan tentera menghadap Sultan Zainal Abidin untuk meminta kerjasama baginda memberkas pahlawan-pahlawan Pahang itu.

Namun Sultan tidak tunduk dengan kemahuan Clifford. Baginda hanya mengeluarkan surat perintah menangkap orang yang dikatakan menyokong pemberontakan. Surat tersebut tidak membenarkan sama sekali British menyiasat kerabat diraja, keluarga Tok ku Paloh dan pembesar negeri. Malah baginda turut mengutuskan sepucuk sulit meminta orang Besut membantu pahlawan Pahang yang berlindung di situ.

07062009056

Walaupun usaha Clifford itu gagal namun pihaknya masih meneruskan beberapa siri rundingan. Tetapi seperti sebelumnya Sultan tetap menolak apa jua cadanagan British. Sebaliknya baginda mengarahkan wakil Inggeris itu menemui Tok ku Paloh terlebih dahulu. "Terenganu ni ada tuan empunyanya, silalah berunding dengan tuannya dahulu (To ku Paloh)," kata baginda. Inggeris segera menghantar wakilnya berjumpa tokoh ulama tersebut. Walaupun Tok ku Paloh bertegas menolak kehadiran Inggeris di Terengganu, namun kedatangan orang putih ke rumahnya disambut baik. Malah Tok ku Paloh meminjam kerusi dari jirannya untuk meraikan orang Inggeris yang tidak pandai duduk bersila. Ketika itu ada diantara cucunya sengaja bersembunyi di bawah rumah sambil memasang telinga untuk mendengar perbualan orang putih dengan datuk mereka.

Tuan nak tanah Terengganu ni? boleh...ambillah berapa banyak yang tuan mahu...bawa tanah tu atas kapal tuan,"jelas Tok ku Paloh dalam nada sinis. Jawapan Tok ku Paloh menjadi tamparan hebat kepada wakil Inggeris itu. Beliau pintar berhadapan dengan tipu helah British. Orang putih juga kecut perut bila bertentang mata dengan To ku Paloh. Mereka melihat tubuhnya tiba-tiba menjadi tinggi lampai dan sasa. Sedangkan saiz sebenar kecil sahaja. Pegawai-pegawai British tersebut bingkas bangun untuk beredar, tetapi dengan kuasa Allah sekali lagi keladian aneh berlaku, orang putih itu sukar hendak bangun kerana punggung mereka melekat pada kerusi buat seketika.

To ku Paloh perhatikan gelagat mat salih yang mengelabah itu dengan penuh lucu. "Sudahlah tuan-tuan mahu ambil tanah Terengganu, takkan kerusi rumah saya pun nak diambil juga," ujarnya bersahaja. Wakil British bergegas pulang ke armada dalam ketakutan. Setelah rundingan tersebut gagal British cuba mengertak dengan melepaskan tembakan meriam dan senapang bertubi-tubi dari armada yang berlabuh di persisiran pantai.

07062009059

Serangan itu tidak sedikit pun mengentarkan To ku Paloh, malah dengan pantas dia menyusun orang-orang kananya termasuk Haji Abdul Rahman Limbong, Tok Kelam dan Syeikh Ibrahim untuk mempertahankan Terengganu, Siang dan malam Inggeris membedil Kuala Terengganu, namun beberapa hari kemudian armada British terpaksa berundur meninggalkan perairan Terengganu dalam ketakutan, orang-orang Inggeris dikatakan terkejut besar apabila melihat seolah-olah 'beribu-ribu' tentera orang melayu yang lengkap bersenjata berbaris di tepi pantai. Akibat kejadian pelik itu, British tidak berani lagi datang ke Terengganu. Selepas To ku Paloh pulang ke rahmatullah pada 1917, ketika umurnya menjangkau 100 tahun iaitu setahun sebelum kemangkatan Sultan Zainal Abidin, barulah Inggeris berjaya memasuki negeri itu.

07062009058

Tok ku Paloh meninggalkan lebih 20 orang anak dan beberapa orang isteri termasuk Tengku Mandak, kekanda Sultan Zainal Abidin. Jenazah ulama itu dikebumikan di sebuah tanah perkuburan di Kampung Paloh, Kuala Terengganu. Kini makam Allahyarham Tok ku Paloh, isteri dan salah seorang anaknya dijaga rapi oleh keluarga cucnya Sayid Mukhsin Sayid Abdullah. Makam-makam tersebut diletakan didalam sebuah binaan yang berpagar besi dan sentiasa dikunci , ini bertujuan mengelakkan berlaku pemujaan terhadap kubur ulama besar yang selalu dianggap keramat.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE0ahgyrQ62SuRRyjZNu1F7zOpQVudbIvzKAOwdCHhCICl5INeWfZqZA4j8MrWXaB-L_jQi2NtuKsDQbE5ufdCTou3BmyE7G1rQKbaSkII6QXRD4j3nSxtAOWbXedxPFYhublJPIUvqIY/s400/DSC_0115.JPG
Rumah Tokku Paloh

http://cikguali.files.wordpress.com/2009/09/istanatokkupalohdiduyong.jpg
Istana Tokku Paloh


Kawasan pemakaman Tokku Paloh di Kampung Paloh

Monday, November 2, 2009

SINAR CAHAYA AYAT KURSI


·


Dalam sebuah hadis, ada menyebut perihal seekor syaitan yang duduk di atas pintu rumah. Tugasnya ialah untuk menanam keraguan di hati suami terhadap kesetiaan isteri di rumah dan keraguan di hati isteri terhadap kejujuran suami di luar rumah. Sebab itulah Rasulullah tidak akan masuk rumah
sehingga Baginda mendengar jawaban salam dari isterinya. Di saat itu syaitan akan
lari bersama-sama dengan salam itu.

Hikmat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-hadis:

1) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi bila berbaring di tempat tidurnya, Allah SWT mewakilkan dua orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.

2) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang Fardhu, dia akan berada dalam lindungan Allah SWT hingga sembahyang yang lain.

3) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sembahyang, dia akan masuk syurga dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur,
Allah SWT akan memelihara rumahnya dan rumah-rumah disekitarnya.

4) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap-tiap shalat fardhu, Allah SWT menganugerahkan dia setiap hati orang yang bersyukur,
setiap perbuatan orang yang benar, pahala nabi2, serta Allah melimpahkan rahmat padanya.

5) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah SWT mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya - mereka semua
memohon keampunan dan mendoakan baginya.

6) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang, Allah SWT akan mengendalikan pengambilan rohnya dan dia adalah seperti orang yang berperang bersama Nabi Allah sehingga mati syahid..

7) Barang siapa yang membaca ayat Al-Kursi ketika dalam kesempitan niscaya Allah SWT berkenan memberi pertolongan kepadanya.

Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah S..A..W. bersabda,

"Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat..."

"Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk Dunia-mu, utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk Akhirat-mu"

Subhanallah. ..

SEORANG DOKTOR NEUROLOGI MENEMUI KEAJAIBAN ALLAH ........


'Seorang doktor di Amerika Syarikat telah memeluk Islam kerana beberapa keajaiban yang ditemuinya dalam penyelidikannya. Dia amat kagum dengan penemuan tersebut, sehingga tidak dapat diterima oleh akal fikiran.

Dia adalah seorang Doktor Neurologi .

Setelah memeluk Islam, dia amat yakin akan perubatan secara Islam dan dengan itu telah membuka sebuah klinik yang bertemakan 'Perubatan Melalui Al-Qur'an' .

Kajian perubatan melalui Al-Qur'an membuatkan ubat-ubatannya berteraskan apa yang terdapat di dalam Al-Qur'an. Di antara kaedah-kaedah yang digunakan termasuklah berpuasa, madu lebah, biji hitam (black seed) dan sebagainya.

Apabila ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam,

maka doktor tersebut memberitahu bahawa semasa beliau melakukan kajian urat saraf, terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang tidak di masuki oleh darah . Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal.

Setelah membuat kajian yang memakan masa, akhirnya beliau mendapati Bahawa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak manusia melainkan pada ketika seseorang itu sedang sujud semasa mengerjakan Sembahyang!!!

Urat tersebut memerlukan darah hanya untuk Beberapa sukatan yang tertentu sahaja. Ini bermaksud bahawa darah hanya akan memasuki urat tersebut mengikut kadar sembahyang waktu yang diwajibkan oleh Islam......Begitulah keagungan ciptaan Allah!!!

tidak menunaikan sembahyang , akan otaknya tidak Akan dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal!!!

Oleh yang demikian, kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganuti agama Islam 'sepenuhnya' kerana sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agama-Nya yang indah ini.'

PETUA IMAM SYAFIE

4 PERKARA UNTUK SIHAT

Empat perkara menguatkan badan

1. makan daging

2. memakai haruman

3. kerap mandi

4. berpakaian dari kapas

Empat perkara melemahkan badan

1. banyak berkelamin (bersetubuh)

2. selalu cemas

3. banyak minum air ketika makan

4. banyak makan bahan yang masam

Empat perkara menajamkan mata

1. duduk mengadap kiblat

2. bercelak sebelum tidur

3. memandang yang hijau

4. berpakaian bersih

Empat perkara merosakkan mata

1. memandang najis

2. melihat orang dibunuh

3. melihat kemaluan

4. membelakangi kiblat

Empat perkara menajamkan fikiran

1. tidak banyak berbual kosong

2. rajin bersugi (gosok gigi)

3. bercakap dengan orang soleh

4. bergaul dengan para ulama

4 CARA TIDUR

1. TIDUR PARA NABI

Tidur terlentang sambil berfikir tentang kejadian langit dan

bumi.

2. TIDUR PARA ULAMA' & AHLI IBADAH

Miring ke sebelah kanan untuk memudahkan terjaga untuk solat

malam.

3. TIDUR PARA RAJA YANG HALOBA

Miring ke sebelah kiri untuk mencernakan makanan yang banyak

dimakan.

4. TIDUR SYAITAN

Menelungkup/tiarap seperti tidurnya ahli neraka.

Powered By Blogger

forum kita....

Followers